Hamas Klaim Usulkan Proposal Gencatan Senjata di Gaza, Namun Diblokir Israel


Hamas mengatakan mereka telah mengajukan proposal gencatan senjata di Gaza. Namun kelompok tersebut mengklaim Israel mencegah kesepakatan tersebut terjadi.
Pejabat Senior Hamas, Osama Hamdan mengatakan proposal tersebut mencakup penghentian agresi Israel, pembukaan pintu perbatasan, hingga kembali membangun Gaza.
Namun, Hamdan mengatakan Israel mencegah proposal tersebut. Ia menuding Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berusaha menghindari kesepakatan demi ambisi politiknya.
“Sejauh ini, belum ada perubahan dalam posisi Israel,” kata Hamdan seperti dikutip dari The Palestine Chronicle, Rabu (2/7).
Hamdan mengatakan, empat pekan lalu Netanyahu menolak proposal yang diajukan mediator. Proposal tersebut mengarah kepada gencatan senjata permanen dan pembukaan perbatasan.
Ia juga memastikan bahwa mediator Qatar dan Mesir masih bekerja secara aktif. Meski demikian, Israel disebutnya masih terus mengulur waktu agar bisa memindahkan paksa warga Palestina dari Tepi Barat dan Gaza.
Menurutnya, faktor utama penolakan Israel karena tak ada tekanan dari Amerika Serikat. Padahal, menurut Hamdan, usulan ini telah mendapat dukungan eksplisit dari Qatar dan Mesir.
Sedangkan Presiden Donald Trump, menyampaikan bahwa Israel telah menyetujui sejumlah ketentuan untuk melaksanakan gencatan senjata selama 60 hari di Jalur Gaza.
Trump juga mendesak Hamas agar segera menerima kesepakatan gencatan senjata. Dia menilai tawaran tersebut adalah opsi terbaik yang bisa didapatkan Hamas saat ini.
"Saya berharap... Hamas menerima kesepakatan ini, karena mereka tidak akan mendapatkan tawaran yang lebih baik — SITUASINYA HANYA AKAN SEMAKIN BURUK,” tulis Trump di akun Truth Social seperti dikutip dari BBC, Rabu (2/7).
Trump juga mengatakan, AS akan bekerja sama dengan semua pihak untuk mengakhiri perang. Namun, Trump tidak menjelaskan secara rinci ihwal ketentuan maupun persyaratan yang dimaksud.
Trump menjelaskan Qatar dan Mesir yang selama ini menjadi mediator gencatan senjata menjadi pihak yang akan menyampaikan proposal akhir mengenai kesepakatan gencatan senjata selama 60 hari di Gaza.
“Qatar dan Mesir, yang telah bekerja sangat keras membantu mewujudkan perdamaian, akan menyampaikan proposal akhir ini," kata Trump.
Adapun Israel melancarkan operasi militer di Gaza menyusul serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 yang menewaskan sekitar 1.200 orang di Israel. Hamas melaporkan sejak saat itu kurang lebih ada 56.647 orang tewas di Gaza.