PM Thailand Diskors dari Jabatannya Usai Pembicaraan di Telepon Bocor

Ameidyo Daud Nasution
1 Juli 2025, 19:01
Perdana Menteri Thailand Paetongtarn Shinawatra. Foto: Instagram/ingshin21
Instagram/ingshin21
Perdana Menteri Thailand Paetongtarn Shinawatra. Foto: Instagram/ingshin21
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Mahkamah Konstitusi Thailand memutuskan untuk menangguhkan Paetongtarn Shinawatra dari jabatannya sebagai Perdana Menteri Thailand. Paetongtarn diskors atas dugaan pelanggaran etik berat terkait rekaman suaranya yang bocor.

MK Thailand menerima petisi dari 36 senator yang menuduh Paetongtarn tidak jujur ​​dan melanggar standar etika, berdasarkan kebocoran percakapan telepon yang sensitif secara politik dengan mantan pemimpin berpengaruh Kamboja Hun Sen.

"Pengadilan telah mempertimbangkan petisi tersebut dan dengan suara bulat menerima kasus tersebut untuk dipertimbangkan," bunyi pernyataan MK Thailand pada Selasa (1/7) dikutip dari Channel News Asia.

Dengan ditangguhkannya Paetongtarn dari jabatan PM, Wakil PM Suriya Jungrungruangkit akan mengambil alih sebagai perdana menteri sementara.

Paetongtarn mengaku menerima keputusan pengadilan untuk menskorsnya. Ia juga menjelaskan alasannya berbicara dengan mantan pemimpin Kamboja Hun Sen.

"Niat saya dalam percakapan yang bocor itu adalah bekerja untuk mempertahankan kedaulatan kita dan menyelamatkan nyawa semua prajurit kita," kata putri mantan PM Thailand Thaksin Shinawatra itu.

Dalam percakapan telepon Paetongtarn dengan Hun Sen pada 15 Juni lalu, mereka membicarakan sengketa perbatasan antara Thailand-Kamboja. Kedua negara bersitegang hingga berujung pada tewasnya seorang tentara Kamboja pada 28 Mei 2025.

Pembicaraan di telepon itu direkam oleh Hun Sen. Ia mengaku merekam dan membagikannya ke 80 penjabat Kamboja sebagai bentuk transparansi.

Lewat unggahan di Facebook-nya, Hun Sen yang kini menjabat sebagai Presiden Senat Kamboja mengatakan rekaman diperlukan untuk menghindari salah tafsir.

Dalam percakapan di telepon, ucapan Paetongtarn terkesan menyalahkan militer Thiland yang memicu kemarahan kalangan nasionalis dan pro-militer Thailand.


Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...