Trump Kecam Persidangan Korupsi Netanyahu, Singgung Bantuan Dana AS ke Israel

Ferrika Lukmana Sari
29 Juni 2025, 10:28
Trump
ANTARA FOTO/REUTERS/Amir Cohen/RWA/dj
Amir Cohen Seekor burung terbang di depan spanduk kampanye partai Likud dengan gambar Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, menjelang pemilihan 23 Maret mendatang, di kota bagian utara perbatasan Israel-Arab, Nazareth, Sabtu (13/3/2021).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali melontarkan kritik tajam terhadap proses hukum yang dihadapi Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Trump menilai dakwaan korupsi yang menjerat Netanyahu sebagai tindakan "tidak masuk akal" dan bahkan mengaitkan kasus tersebut dengan bantuan besar yang selama ini diberikan Washington kepada Israel.

"Ini benar-benar kegilaan, apa yang dilakukan para jaksa yang tidak terkendali terhadap Bibi Netanyahu," ujar Trump dalam unggahan di platform Truth Social pada Sabtu (29/6) waktu setempat.

Netanyahu, yang dikenal dengan panggilan Bibi, didakwa di Israel sejak 2019 atas tuduhan penyuapan, penipuan, dan pelanggaran kepercayaan. Ia membantah seluruh tuduhan tersebut. Persidangan perdana kasus ini telah dimulai pada 2020 dan mencakup tiga perkara pidana berbeda.

Trump juga menilai bahwa proses hukum itu justru dapat menghambat upaya Netanyahu dalam menyelesaikan konflik di Timur Tengah, termasuk perundingan dengan kelompok militan Palestina Hamas dan Iran.

"Proses ini akan mengganggu Netanyahu dalam negosiasi dengan Hamas dan Iran," kata Trump dikutip dari Reuters, Sabtu (29/6).

Dukungan Finansial dari AS

Dalam pernyataan terpisah, Trump bahkan mengaitkan persoalan hukum Netanyahu dengan dukungan finansial besar yang diberikan AS kepada Israel.

"AS menghabiskan miliaran dolar setiap tahun, jauh lebih besar daripada negara lain, untuk melindungi dan mendukung Israel. Kami tidak akan tinggal diam melihat hal seperti ini terjadi," kata Trump.

Trump juga mengklaim saat ini Netanyahu sedang berupaya mencapai kesepakatan dengan Hamas, meski ia tidak memberikan rincian lebih lanjut. Beberapa waktu lalu, Trump mengatakan kepada wartawan bahwa ia yakin gencatan senjata antara Israel dan Hamas "sudah semakin dekat".

Di sisi lain, Hamas menyatakan bersedia membebaskan sandera yang masih ditahan di Gaza jika ada kesepakatan untuk mengakhiri perang. Namun, Israel menegaskan perang hanya akan berakhir jika Hamas dilucuti dan dibubarkan. Hamas sendiri sejauh ini menolak meletakkan senjata.

Isu penyelesaian konflik Gaza semakin menjadi perhatian global setelah serangan udara yang dilancarkan AS dan Israel terhadap fasilitas nuklir Iran. Serangan tersebut memicu ketegangan selama 12 hari antara Israel dan Iran, sebelum akhirnya kedua negara sepakat memberlakukan gencatan senjata awal pekan ini.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Ferrika Lukmana Sari

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...