Pemerintah Sebut Tak Semua WNI Mau Evakuasi dari Iran, Ini Alasannya

Ameidyo Daud Nasution
24 Juni 2025, 18:25
iran, israel, wni
ANTARA FOTO/REUTERS/Majid Asgaripour/WANA (West Asia News Agency) /WSJ/sa.
Kabut terlihat di Teheran, Iran pada Kamis (3/6/2021).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Pemerintah tengah mengevakuasi 380 warga negara Indonesia (WNI) di Iran. Meski demikian, tak semua WNI mau dievakuasi meski ada perang dengan Israel.

Wakil Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Wamenko Polkam) Lodewijk Paulus mengatakan salah satu alasannya adalah waktu perjalanan yang panjang jadi kendala evakuasi. WNI perlu dibawa ke Kota Baku, Azerbaijan sebelum terbang ke Tanah Air.

"Perjalanan dari Teheran ke Azerbaijan (Kota Baku) selama 16 jam perjalanan darat, lalu diangkut dengan pesawat komersial oleh pemerintah," kata Lodewijk di Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat, Selasa (24/6) dikutip dari Antara.

Lodewijk mengatakan, pemerintah memberikan imbauan kepada WNI di Iran dan negara tetangga Iran agar mengantisipasi berkembangnya konflik di kawasan tersebut.

"Jangan sampai mereka (WNI) mengamankan diri sendiri-sendiri," kata Lodewijk.

Lodewijk juga mengatakan gelombang pertama WNI yang pulang dari Iran tiba di Indonesia sore ini. "Kelompok pertama sudah masuk Jakarta," kata politikus Partai Golkar itu.

Pemerintah juga akan tetap menawarkan WNI yang ingin kembali ke Indonesia demi menghindari konflik. Atase pertahanan di Kedutaan Besar RI juga akan terus memantau situasi. "Termasuk rencana pengamanan untuk mereka," kata Lodewijk.

Presiden Prabowo Subianto mendesak evakuasi cepat bagi warga negara Indonesia (WNI) di Iran karena situasi konflik memburuk saat ini. Presiden mengatakan, pemulangan WNI perlu segera dilakukan karena Iran saat ini masih konflik bersenjata dengan Israel.  

“Harus segera, WNI kalau bisa harus segera keluar dari wilayah konflik. Dan bukan WNI saja, hampir seluruh warga negara di manapun mau keluar dari wilayah konflik,” kata Kepala Badan Pengendalian Pembangunan dan Investigasi Khusus, Aries Marsudiyanto kepada wartawan di Istana Merdeka Jakarta pada Selasa (24/6).

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Antara, Muhamad Fajar Riyandanu

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...