Ratusan WNI Masih Terjebak di Iran, Prabowo Desak Evakuasi Cepat


Presiden Prabowo Subianto mendesak evakuasi cepat bagi warga negara Indonesia (WNI) di Iran karena situasi konflik memburuk saat ini. Presiden mengatakan, pemulangan WNI perlu segera dilakukan karena Iran saat ini masih konflik bersenjata dengan Israel.
“Harus segera, WNI kalau bisa harus segera keluar dari wilayah konflik. Dan bukan WNI saja, hampir seluruh warga negara di manapun mau keluar dari wilayah konflik,” kata Kepala Badan Pengendalian Pembangunan dan Investigasi Khusus, Aries Marsudiyanto kepada wartawan di Istana Merdeka Jakarta pada Selasa (24/6).
Aries turut memantau proses evakuasi WNI agar dapat berjalan aman, terkoordinasi, dan sesuai prosedur, terutama pada urusan teknis. “Kami memantau semua jalannya proses itu. Yang penting semuanya berjalan dengan lancar oleh kementerian masing-masing,” ujarnya.
Adapun dari seluruh WNI yang berada di Iran, sejumlah 97 orang telah dievakuasi oleh Pemerintah pada akhir pekan lalu dan diperkirakan akan mendarat di Bandara Soekarno-Hatta, Banten pada Selasa (24/6), sore ini.
Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) sebelumnya telah meningkatkan kewaspadaan diplomatik dan keamanan Iran ke level tertinggi Siaga 1 sebagai langkah perlindungan terhadap WNI dan staf diplomatik di Teheran.
Menteri Luar Negeri, Sugiono, mengatakan langkah tersebut merupakan upaya pemerintah untuk melindungi WNI dan staf diplomatik di Iran, seiring memburuknya situasi keamanan akibat perang Iran-Israel.
Sugiono mengatakan konflik bersenjata Iran-Israel kini tidak hanya menargetkan area militer, melainkan juga menyasar ke kawasan pemukiman sipil.
"Maka saya memutuskan untuk meningkatkan level kesiagaan di kedutaan Teheran dari level siaga 2 menjadi level siaga 1," kata Sugiono dalam keterangan pers di St. Petersburg, Rusia, sebagaimana disiarkan oleh kanal Youtube Sekretariat Presiden pada Kamis (19/6).
Ia mengatakan saat ini ada kurang lebih 380 WNI yang berada di Iran. Sugiono meminta kepada jajaran Kemenlu dan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Teheran untuk menyusun skenario pemulangan WNI ke Tanah Air.
"Kami juga mulai melaksanakan langkah-langkah kontingensi dan langkah-langkah evakuasi bagi warga negara Indonesia," ujarnya.
Eskalasi ketegangan yang terjadi di Iran membuat Sugiono memutuskan untuk meningkatkan status siaga keamanan di wilayah KBRI Teheran dari Siaga 2 ke Siaga 1, sehingga memberi lampu hijau untuk mengevakuasi para WNI dari negara tersebut.