Prabowo Siap Luncurkan 80.133 Kopdes Merah Putih, Target Operasi 28 Oktober 2025


Presiden Prabowo Subianto siap meluncurkan operasional 80.133 Koperasi Merah Putih dalam waktu dekat. Rencana tersebut menjadi salah satu keputusan penting dalam rapat terbatas bersama sejumlah menteri Kabinet Merah Putih di kediaman pribadinya di Hambalang, Jawa Barat, Senin (23/6).
Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi menyampaikan implementasi program Koperasi Merah Putih akan dilakukan dalam tiga tahap, yakni pembentukan, pembangunan, dan pengoperasian.
“Nah, tahap pembentukan sudah selesai, sekarang tinggal pembangunan dan pengoperasian,” kata Budi Arie dalam keterangan tertulis kepada wartawan, Senin (23/6).
Pemerintah menargetkan Koperasi Merah Putih dapat resmi beroperasi secara nasional pada 28 Oktober 2025, bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda. Untuk mendukung kelancaran program, pemerintah juga telah menyiapkan fasilitas pembiayaan berupa plafon kredit awal sebesar Rp 3 miliar per koperasi.
“Semua sesuai target, tinggal pembangunan dan pengoperasian,” kata Budi Arie.
Dana Desa dan Himbara Siap Biayai
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian sekaligus Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) menyampaikan, pembangunan puluhan ribu koperasi tersebut akan menggunakan dana desa. Ia memperkirakan, pembangunan satu unit Kopdes Merah Putih membutuhkan anggaran sekitar Rp 3 miliar hingga Rp 5 miliar.
Zulhas optimistis kebutuhan dana untuk pembangunan Kopdes Merah Putih dapat terpenuhi. Hal ini dinilai memungkinkan karena rata-rata anggaran desa yang ditetapkan pemerintah mencapai Rp 1 miliar per tahun.
Sebagai langkah awal, pendanaan pembangunan Kopdes akan ditanggulangi terlebih dahulu oleh bank-bank yang tergabung dalam Himpunan Bank Negara (Himbara).
“Himbara nanti menanggulangi dulu, kemudian diangsur. Intinya dibentuk Koperasi Desa Merah Putih,” ujar Zulhas dalam konferensi pers usai rapat terbatas di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (3/3).
Zulhas menjelaskan, Kopdes Merah Putih dirancang menjadi pusat kegiatan ekonomi desa, sekaligus tempat penampungan hasil pertanian masyarakat. “Dibangun gudang, ada gerai-gerai juga,” ujarnya.