Indonesia Desak Negara-negara Islam Tegas Hadapi Kekerasan Israel

Tia Dwitiani Komalasari
22 Juni 2025, 12:21
Menteri Luar Negeri RI, Sugiono, di Konferensi Tingkat Menlu (KTM) ke-51 OKI di Istanbul (21/6).
Kemlu
Menteri Luar Negeri RI, Sugiono, di Konferensi Tingkat Menlu (KTM) ke-51 OKI di Istanbul (21/6).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Indonesia mendesak negara-negara yang tergabung dalam Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) lebih tegas dalam menghadapi kekerasan Israel yang terus berlanjut. Menteri Luar Negeri RI, Sugiono, mengeluarkan pernyataan tersebut di tengah situasi global terus memanas, khususnya dengan kekerasan Israel yang terus berlanjut termasuk serangan baru-baru ini terhadap Iran.

"OKI harus lebih keras dan tegas memperkuat multilateralisme dan hukum internasional,” desak Menlu Sugiono di depan Konferensi Tingkat Menlu (KTM) ke-51 OKI di Istanbul, Sabtu malam (21/6) waktu setempat.

Sejumlah saran mendesak disampaikan Menlu kepada OKI, antara lain perlunya mengintensifkan upaya diplomasi dan politis; desakan untuk pengakuan untuk Palestina yang lebih luas; dan pentingnya OKI bersatu dalam mereformasi sistem multilateral.

“Sebagai organisasi negara-negara Global South, OKI tidak boleh lelah dalam mendorong tata dunia yang lebih adil dan inklusif” ujarnya.

Sugiono juga kembali mengutuk serangan Israel ke Iran, dan mendesak pihak-pihak terkait untuk menahan diri dan tidak menyerah dalam berdiplomasi. Mengingat beragamnya tantangan multilateral, Menlu mendesak OKI mengedepankan kolaborasi dan solidaritas, serta mempertahankan relevansi OKI di dunia yang terus berubah.

“Hentikan konflik antara-anggota, selesaikan perbedaan pandangan” desak menlu. Ditegaskan bahwa tanpa persatuan, solidaritas dan semangat bertindak nyata, suara OKI tidak akan pernah didengar.

Pada KTM ini, Menlu juga mendorong diperkuatnya kerja sama ekonomi dan pembangunan antar sesama negara OKI, khususnya dalam perdagangan, pendidikan, sains, dan hilirisasi sumber daya alam.

KTM ke-51 OKI diketuai Menlu Turki, Hakan Fidan, selaku tuan rumah. Konferensi tahunan tersebut dihadiri 50 delegasi negara anggota OKI. Banyak delegasi hadir dipimpin menteri luar negeri seperti Arab Saudi, Azerbaijan, Jordania, Malaysia, Mesir dan Pakistan.

Di sela-sela konferensi, Menlu juga bertemu Menlu Azerbaijan, guna membicarakan penguatan hubungan bilateral dan kerja sama dalam kerangka OKI.

Kehadiran Menlu RI adalah bukti kontribusi Indonesia sebagai salah satu negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia dalam membantu menyelesaikan tantangan global dan umat Islam. Indonesia adalah salah satu negara pendiri OKI pada 1969.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...