Efek Bonus Demografi, Angkatan Kerja Indonesia Bertambah 4 Juta Setiap Tahunnya

Ade Rosman
19 Juni 2025, 13:55
Pencari kerja memadati stan perusahaan yang menerima lowongan pekerjaan pada pameran bursa kerja di Universitas Widyatama, Bandung, Jawa Barat, Rabu (7/5/2025).
ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/rwa.
Pencari kerja memadati stan perusahaan yang menerima lowongan pekerjaan pada pameran bursa kerja di Universitas Widyatama, Bandung, Jawa Barat, Rabu (7/5/2025).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia/Kepala BP2MI, Abdul Kadir Karding mengatakan angkatan kerja Indonesia bertambah sebanyak empat juta setiap tahunnya.

Penambahan Angkatan kerja seiring Indonesia mendapatkan bonus demografi. Berbeda dengan situasi di sebagian negara di Asia Timur dan Eropa yang mengalami situasi 'aging'.

"Dari 152,2 juta angkatan kerja kita hari ini, setiap tahun bertambah 4 juta karena bonus demografi," kata Karding saat kegiatan kolaborasi strategis Indonesia–Jerman, yang digelar di Hotel Hilton, Bandung, Jawa Barat, Kamis (19/6).

Karding mengatakan kementerian yang dipimpinnya mendapat tugas dari Presiden Prabowo Subianto untuk mengirim tenaga kerja ke luar negeri dengan kualifikasi terampil, dengan kualitas yang baik.

Mengejar permintaan itu, Karding menyebut Kementerian P2MI mengadakan sejumlah program. Salah satunya, saat ini telah dilakukan perluasan pemetaan pasar kerja luar negeri.

"Jadi kami petakkan pasarnya, kami petakkan sektornya, kami petakkan pekerjaannya. Dari situlah kemudian kita bisa menyiapkan sesuai dengan kluster kebutuhan negara bersangkutan," kata dia.

Di sisi lain, Karding mengungkapkan saat ini terdapat 1,7 juta permintaan pekerjaan dari luar negeri yang belum dimanfaatkan maksimal.

"Ada 1,7 juta job order yang hari ini belum bisa kita manfaatkan secara maksimal. Kita baru bisa mengirim 297 ribu. Artinya, pertanyaannya, kenapa bisa demikian? Inilah menjadi tugas kita," kata dia.

Menurutnya, situasi ini berkebalikan dengan kondisi di dalam negeri, yang mana, banyaknya keluhan mengenai kebutuhan lapangan pekerjaan.

"Di dalam negeri orang teriak soal butuh lapangan kerja, di dalam negeri orang teriak jumlah pengangguran banyak, kemiskinan meningkat. Tapi yang tidak dilirik adalah ini ada lapangan pekerjaan 1,7 juta," kata Karding.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Ade Rosman
Editor: Yuliawati

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...