Jokowi Santai Dikaitkan dengan Nama Kapal Pengangkut Nikel di Raja Ampat


Presiden ke-7 RI Joko Widodo menanggapi dengan santai namanya yang dikaitkan dengan kapal pengangkut nikel di kawasan Raja Ampat. Kapal bernama JKW Mahakam dan Dewi Iriana menjadi viral dikaitkan dengan inisial namanya dan sang istri, Iriana Jokowi.
Jokowi menjawab santai sembari berkelakar, apabila semua kendaraan memiliki inisial 'JKW' sebagai miliknya, maka ia akan kaya raya.
"Kalau ada tulisan JKW kemudian diartikan milik saya, ya senang banget saya. Alhamdulillah punya kapal," kata Jokowi, Jumat (13/6) kepada wartawan.
Lebih lanjut dia mengatakan, "nanti ada pesawat ditulis JKW, miliknya Pak Jokowi lagi. Kaya rayalah saya," kata dia sambil tersenyum.
Jokowi merasa tak dirugikan dengan penyebutan nama kapal tersebut. Namun, dia mengimbau agar masyarakat tidak mengambil kesimpulan yang sempit.
"Banyak kok tulisan di truk juga banyak saya lihat, ada di bus juga ada. Biasa ajalah, biasa. Tapi jangan dibelokkan, jangan dipelintir," kata Jokowi.
Pemilik Kapal JKW Mahakam dan Dewi Iriana Pengangkut Nikel di Raja Ampat
Jokowi sempat dikaitkan dengan nama kapal pengangkut nikel yang ada di kawasan Raja Ampat. Penyebutan nama Jokowi di tengah publik menyoroti penambangan nikel di Raja Ampat.
Katadata menelusuri laman pencarian data kapal pada laman resmi Direktorat Perkapalan dan Kepelautan (Ditkapel) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) pada Selasa (10/6). Dari hasil penelusuran di laman tersebut, terdapat delapan kapal bernama JKW Mahakam.
Delapan kapal itu bernama JKW Mahakam 1, JKW Mahakam 2, JKW Mahakam 3, JKW Mahakam 5, JKW Mahakam 6, JKW Mahakam 7, JKW Mahakam 8, dan JKW Mahakam 10.
Rincian kepemilikan delapan kapal dengan nama JKW itu yakni sebagai berikut:
1. Kapal JKW Mahakam 1 dimiliki PT Pelita Samudera Sreeya
2. Kapal JKW Mahakam 2 dimiliki PT Glory Ocean Lines
3. Kapal JKW Mahakam 3 dimiliki PT Pelita Samudera Sreeya
4. Kapal JKW Mahakam 5 dimiliki PT Sinar Pasifik Lestari
5. Kapal JKW Mahakam 6 dimiliki PT Pelita Samudera Sreeya
6. Kapal JKW Mahakam 7 dimiliki PT Permata Lintas Abadi
7. Kapal JKW Mahakam 8 dimiliki PT Sinar Pasifik Lestari
8. Kapal JKW Mahakam 10 dimiliki PT Pelita Samudera Sreeya
Sedangkan kapal bernama Dewi Iriana berjumlah 6 unit, yakni Dewi Iriana 1, Dewi Iriana 2, Dewi Iriana 3, Dewi Iriana 5, Dewi Iriana 6, dan Dewi Iriana 8. Rincian kepemilikan kapal-kapal tersebut sebagai berikut:
1. Kapal Dewi Iriana 1 dimiliki PT IMC Peliata Logistik Tbk
2. Kapal Dewi Iriana 2 dimiliki PT Pelita Samudera Sreeya
3. Kapal Dewi Iriana 3 dimiliki PT Pelita Samudera Sreeya
4. Kapal Dewi Iriana 5 dimiliki PT Pelita Samudera Sreeya
5. Kapal Dewi Iriana 6 dimiliki PT Sinar Pasifik Lestari
6. Kapal Dewi Iriana 8 dimiliki PT Permata Lintas Abadi
Merujuk hasil kepemilikan di laman Ditkapel Kemenhub, mayoritas kapal dimiliki oleh PT Pelita Samudera Sreeya (PSS), anak usaha PT IMC Pelita Logistik Tbk (PSSI). Untuk kapal JKW rinciannya yakni JKW Mahakam 1, 3, 6, dan 10. Sementara kapal Dewi Iriana rinciannya Dewi Iriana 2, 3, dan 5.
PT. IMC Pelita Logistik Tbk (PSSI), dahulu PT. Pelita Samudera Shipping Tbk, didirikan di Jakarta, pada tahun 2007 sebagai perusahaan logistik dan pelayaran.
Edisi Khusus Sumitro Djojohadikusumo ini didukung oleh: