BGN dan Danone Jalin MoU Layanan Deteksi Dini Gizi Buruk bagi Ibu Hamil dan Anak


Badan Gizi Nasional (BGN) menyepakati nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) dengan perusahaan makanan minuman asal Prancis, Danone. Komitmen kemitraan itu merupakan salah satu hasil pertemuan bilateral antara Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Emmanuel Macron di Istana Merdeka Jakarta pada Kamis (28/5).
Kepala BGN, Dadan Hindayana, mengatakan MoU yang terjalin dengan Danone bertujuan untuk menyediakan layanan deteksi dini kepada ibu hamil dan menyusui terkait risiko kekurangan zat besi. Menurut Dadan, layanan tersebut juga berlaku untuk siswa sekolah nantinya.
Layanan deteksi dini terkait risiko kekurangan zat besi rencananya akan dilakukan di sekolah-sekolah penerima MBG. "Kesepakatan pertama yakni untuk screening defisiensi zat besi di sekolah-sekolah untuk para penerima manfaat," kata Dadan seusai forum pertemuan antara Prabowo dan Macron.
Dosen Departemen Proteksi Tanaman Institut Pertanian Bogor (IPB) itu melanjutkan, Danone juga akan berkontribusi terhadap penguatan sosialisasi hidup sehat di kalangan siswa sekolah. "Untuk ke sekolah mereka edukasi gizi dan pola hidup sehat secara umum," kata Dadan.
Danone sebelumnya telah meluncurkan program Generasi Sehat Indonesia (Gesid) yang menyasar anak usia remaja sebagai langkah pencegahan anemia dan stunting. Sejak 2021 hingga 2024, program Gesid telah menyasar 613 SMP dan SMA melibatkan 70 ribu siswa serta mengorbitkan 6.133 duta program Gesit. Kegiatan tersebut merupakan proyek kerja sama dengan pihak sekolah, pemerintah dan mitra lainnya.