RS Dharmais Gandeng Swedia untuk Tingkatkan Layanan Penanganan Kanker di RI

Muhamad Fajar Riyandanu
28 Mei 2025, 09:24
Kanker
RSK Dharmais
Rumah Sakit Kanker (RSK) Dharmais Jakarta menyambut baik seremoni penandatanganan nota kesepahaman memorandum of understanding (MoU) antara Pemerintah Indonesia dan Swedia di forum Sweden-Indonesia Sustainability Partnership (SISP) di Ayana Midplaza Jakarta pada Selasa (27/5).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Rumah Sakit Kanker (RSK) Dharmais menyambut baik penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Pemerintah Indonesia dan Swedia dalam forum Sweden-Indonesia Sustainability Partnership (SISP) di Ayana Midplaza Jakarta, Selasa (27/5).

Kolaborasi ini diharapkan dapat mendorong peningkatan kualitas layanan penanganan kanker di Indonesia, terutama dalam hal transfer teknologi, peningkatan kapasitas tenaga kesehatan, deteksi dini, diagnosis dan terapi kanker yang lebih efektif.

Direktur Utama RSK Dharmais Raden Soeko Werdi Nindito Daroekoesoemo mengatakan pihaknya bersama pemerintah Swedia saat ini tengah melakukan studi kelayakan (feasibility study) untuk pengembangan layanan bedah, kemoterapi, dan radioterapi di RSK Dharmais.

Studi ini merupakan tindak lanjut dari MoU antara Kementerian Kesehatan, RSK Dharmais, dan Swedfund–Business Sweden untuk pengembangan pusat radiologi.

Ia berharap kerja sama ini dapat meningkatkan fasilitas radioterapi di Dharmais, termasuk kemungkinan pengadaan teknologi canggih seperti MR-Linac, Heavy Ion, dan Proton Beam.

“Kami berharap ada teknologi yang lebih presisi untuk melihat area yang akan disinari dalam terapi radiasi,” ujar Soeko di sela-sela agenda SISP di Ayana Midplaza Jakarta pada Selasa (27/5).

Soeko menekankan bahwa kemitraan melalui MoU ini diharapkan dapat mendorong modernisasi fasilitas radioterapi yang sudah ada di RSK Dharmais. Ia menyoroti keunggulan Swedia dalam penanganan kanker serviks sebagai contoh konkret manfaat kerja sama ini.

Menurut Soeko, Indonesia dapat belajar, mengadopsi pengalaman dan strategi Swedia untuk memperkuat program pencegahan dan penanganan kanker serviks di dalam negeri agar lebih progresif.

“Pengalaman mereka tentu bisa kita adopsi agar dalam lima tahun ke depan angka kanker serviks di Indonesia bisa menurun,” ujar alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin juga menyambut positif kerja sama ini. Ia berharap MoU tersebut menjadi katalis peningkatan kualitas layanan kesehatan nasional, khususnya melalui transfer teknologi dan peningkatan keterampilan tenaga medis.

“Kami ingin melihat apakah solusi dan teknologi dari Swedia cocok untuk diterapkan di Indonesia, terutama untuk penyakit-penyakit yang memerlukan keahlian tinggi,” ujar Budi.

RS Dharmais Terima Hibah Rp 15,3 Miliar

Dari sisi pendanaan, Management Consultant Business Sweden Sri Kumala Chandra menyebutkan bahwa RS Dharmais akan menerima hibah sebesar 9 juta Krona Swedia atau sekitar Rp15,3 miliar (kurs Rp1.708/Krona). Dana tersebut diharapkan dapat memperluas akses layanan radioterapi bagi masyarakat.

“Radioterapi di Dharmais saat ini antreannya bisa berbulan-bulan. Dengan bantuan ini, kami harap waktu tunggu bisa diperpendek,” jelas Kumala.

Selain RSK Dharmais Business Sweden juga berencana memberikan dukungan finansial untuk pengembangan RSUP Fatmawati, Jakarta Selatan. Rencana ini mencakup renovasi dan konsolidasi gedung layanan yang saat ini tersebar di berbagai lokasi.

“Rencananya mau dipusatkan dalam satu gedung agar lebih efisien bagi tenaga medis dan mengurangi risiko infeksi pasien,” kata Kumala.

Namun rencana untuk RS Fatmawati masih dalam tahap awal dan belum ada proyeksi besaran dana karena menunggu penilaian dari Kementerian Keuangan serta Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).

“Untuk Fatmawati belum ada proyeksi besaran dananya karena masih melihat tergantung seberapa besar proyek itu,” kata Kumala.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...