Profil Emmanuel Macron, Presiden Prancis yang Bertemu Prabowo di Istana Hari Ini


Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan menerima kunjungan kenegaraan Presiden Prancis Emmanuel Macron di Istana Merdeka, Jakarta, pada Rabu (28/5). Macron telah tiba di Jakarta pada Selasa malam (27/5) dan akan berada di Indonesia hingga Kamis (29/5).
Macron dan Ibu Negara Prancis, Brigitte Macron, mendarat di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma sekitar pukul 22.00 WIB. Kedatangannya disambut oleh Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin dan Menteri Luar Negeri Sugiono.
Dalam agenda kunjungan, Macron menyampaikan keinginannya untuk mengunjungi Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah. Prabowo direncanakan akan mendampingi Macron dalam kunjungan tersebut.
Sempat Disorot Usai Tiba di Vietnam
Kunjungan Macron ke Asia sempat menjadi sorotan publik usai beredarnya video yang menunjukkan dirinya ‘ditampar’ oleh sang istri sesaat setelah tiba di Vietnam pada Minggu (25/5).
Menanggapi peristiwa tersebut, Macron menegaskan bahwa hal itu hanya candaan antara dirinya dan sang istri.
“Saya hanya guyon, atau lebih tepatnya bercanda, dengan istri saya,” ujar Macron kepada wartawan di Hanoi, dikutip dari Reuters.
Profil Singkat Emmanuel Macron
Emmanuel Jean-Michel Frédéric Macron lahir pada 21 Desember 1977 di Amiens, Prancis. Ayahnya, Jean-Michel Macron adalah seorang profesor neurologi, sementara ibunya, Françoise Noguès, berprofesi sebagai dokter.
Ia menempuh studi filsafat di Universitas Paris Nanterre, kemudian melanjutkan pendidikan di Sciences Po dan École nationale d'administration (ENA), lembaga elite yang melahirkan banyak pejabat tinggi Prancis. Macron lulus dari ENA pada 2004.
Kariernya dimulai sebagai inspektur keuangan di Kementerian Ekonomi Prancis. Pada 2008, ia bergabung dengan Rothschild & Cie sebagai bankir investasi.
Langkah politik Macron dimulai pada 2012 ketika diangkat menjadi Deputi Sekretaris Jenderal Istana Élysée di bawah Presiden François Hollande. Dua tahun kemudian, ia menjabat sebagai Menteri Ekonomi, Industri, dan Urusan Digital.
Pada 2016, Macron mendirikan gerakan En Marche! yang berhaluan tengah dan mencalonkan diri sebagai presiden pada Pilpres 2017. Ia menang dengan 66% suara, mengalahkan kandidat sayap kanan Marine Le Pen, dan menjadi presiden termuda dalam sejarah Prancis di usia 39 tahun.
Macron kembali memenangkan pemilu pada 2022, menjadikannya presiden pertama dalam dua dekade yang berhasil meraih masa jabatan kedua.