Apa Tema Hari Kebangkitan Nasional 2025? Berikut Makna Logonya 

Anggi Mardiana
20 Mei 2025, 15:49
Tema Hari Kebangkitan Nasional 2025
Freepik
Tema Hari Kebangkitan Nasional 2025
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Apa tema Hari Kebangkitan Nasional 2025? Untuk menyambut momen penting ini, pemerintah telah mengumumkan tema dan logo resmi Harkitnas 2025. Tahun ini, memasuki peringatan yang ke-117.

Hari Kebangkitan Nasional yang diperingati setiap 20 Mei menjadi tonggak penting dalam sejarah bangsa Indonesia, karena menandai lahirnya gerakan nasional menuju kemerdekaan. Pada tanggal 20 Mei 1908, Budi Utomo berdiri menandai awal munculnya kesadaran bersama untuk memperjuangkan hak, kehormatan dan kedaulatan bangsa Indonesia.

Informasi mengenai tema dan logo Harkitnas 2025 tercantum dalam surat edaran Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) nomor B-395/M.KOMDIGI/HM.04.01/05/2025, yang diterbitkan pada 14 Mei 2025, mengenai pedoman pelaksanaan peringatan Harkitnas ke-117.

Tema Hari Kebangkitan Nasional 2025

Tema Hari Kebangkitan Nasional 2025 adalah "Bangkit Bersama Wujudkan Indonesia Kuat". Artinya seluruh masyarakat Indonesia diharapkan terus bangkit dalam menghadapi berbagai tantangan sosial maupun ekonomi demi membangun Indonesia kuat, adil dan berdaya saing global.

Mari lanjutkan perjuangan demi membangun Indonesia kuat. Tema Harkitnas 2025 diharapkan dapat menjadi seruan bagi bangsa Indonesia untuk meneladani semangat para pendiri bangsa yang telah berjuang dan berjasa bagi kebangkitan Indonesia.

Pada masa kini, semangat tersebut diwujudkan melalui keterlibatan aktif dalam proses pembangunan, pengembangan inovasi, serta penguatan karakter bangsa demi menjadikan Indonesia negara yang disegani di tingkat dunia.

Logo Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei 2025

Pantun Hari Kebangkitan Nasional 2025
Logo Hari Kebangkitan Nasional 2025 (Kemenkomdigi RI)

Logo Hari Kebangkitan Nasional 2025 memiliki makna mendalam yang menggambarkan semangat dan perjuangan bangsa Indonesia.  Berikut makna logo Harkitnas 2025:

  • Simbol Keteguhan dan Kekuatan: Angka 117 mencerminkan peringatan ke-117 tahun sejak lahirnya Budi Utomo pada 1908, sebagai tonggak awal kebangkitan nasional.
  • Fondasi Persatuan: Angka 11 dalam desain menyerupai tiang, merepresentasikan kekokohan nilai-nilai kebangsaan sebagai dasar negara.
  • Simbol Energi Perubahan: Bola merah menggambarkan semangat membara dan tekad untuk mendorong transformasi menuju kondisi yang lebih baik.
  • Arah Menuju Kemajuan: Garis biru horizontal di bagian atas mencerminkan pandangan visioner, langkah maju, dan orientasi masa depan.
  • Lambang Kebangkitan dan Gotong Royong: Lengkungan emas yang mengarah ke atas melambangkan semangat bangkit bersama dengan fleksibilitas dan kekuatan melalui kerja kolektif.

Mengapa 20 Mei Diperingati Sebagai Hari Kebangkitan Nasional?

Hari Kebangkitan Nasional setiap 20 Mei, memiliki keterkaitan erat dengan berdirinya organisasi Boedi Oetomo pada tahun 1908 oleh Dr. Soetomo bersama para siswa STOVIA di Batavia. Lahir dari keprihatinan terhadap penderitaan rakyat akibat penjajahan, Boedi Oetomo bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa lewat jalur pendidikan. 

Salah satu tokoh yang mengusulkan tentang pentingnya bantuan dana pendidikan bagi pelajar pribumi berprestasi dan kurang mampu yaitu Dr. Wahidin Soedirohoesodo. Gagasan tersebut, mendapat dukungan dari Soetomo dan kawan-kawannya, yang kemudian mewujudkannya dalam bentuk organisasi.

Boedi Oetomo menjadi pelopor bangkitnya kesadaran nasional bahwa rakyat Indonesia merupakan satu kesatuan bangsa, bukan sekadar kumpulan etnis atau daerah. Kebangkitan ini terjadi di tengah kondisi masyarakat yang tertindas oleh sistem kolonial Belanda dan kebijakan politik, serta ekonomi liberal yang menindas.

Kritik terhadap penindasan itu sebelumnya telah disuarakan oleh Eduard Douwes Dekker lewat novelnya Max Havelaar, yang membuka mata Belanda terhadap penderitaan rakyat di tanah jajahan. Hal ini kemudian melahirkan kebijakan Politik Etis, yang mencakup irigasi, pendidikan, dan transmigrasi. Meski pelaksanaannya belum merata, kebijakan ini membuka jalan bagi lahirnya kaum terpelajar seperti Soetomo dan Wahidin, yang menjadi motor awal pergerakan nasional.

Meski fokus awal Boedi Oetomo lebih pada bidang sosial dan budaya ketimbang politik, semangatnya menginspirasi kemunculan organisasi-organisasi pergerakan lain seperti Sarekat Islam, Indische Partij, Muhammadiyah, dan Taman Siswa. Mereka membawa misi kemajuan, persatuan, serta perjuangan melawan penjajahan yang menjadi fondasi penting dalam perjalanan menuju kemerdekaan.

Presiden Soekarno kemudian menetapkan 20 Mei sebagai Hari Kebangkitan Nasional pada tahun 1948. Kemudian, ditetapkan secara resmi dalam Keputusan Presiden No. 316 Tahun 1959.

Tema Hari Kebangkitan Nasional 2025 mengajak kita menjadi bangsa yang kuat dan mampu berdaya saing global. Pada momentum Harkitnas 2025, semoga kita bisa melanjutkan perjuangan para pahlawan bangsa.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Editor: Safrezi

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...