LG Hengkang, Erick Thohir Tawarkan Proyek Baterai ke AS hingga Arab Saudi

Andi M. Arief
22 April 2025, 21:48
lg, erick thohir, baterai
ANTARA FOTO/Fauzan/tom.
Menteri BUMN Erick Thohir (tengah), Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi (kedua kanan), dan Wamen BUMN Dony Oskaria (ketiga kiri) berjalan usai rapat koordinasi terkait proses imigrasi haji dan umrah di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (14/3/2025).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir berencana menawarkan proyek investasi ekosistem industri baterai mobil listrik  yang ditinggalkan LG Energy Solution.

Beberapa negara yang akan ditawarkan dalam proyek Titan di Halmahera Timur, Maluku Utara itu adalah Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Qatar, Jepang, dan Amerika Serikat.

Erick mengatakanekankan pemerintah terbuka terhadap investor manapun yang mau mengisi kekosongan LG Energy Solution. Sebelumnya, LG Energy Solution tergabung dalam konsorsium yang bekerja sama dengan PT Aneka Tambang Tbk untuk menmbang nikel sampa mengolahnya menjadi baterai EV.

"Contohnya, kami telah menawarkan Arab Saudi untuk masuk ke proyek tersebut karena sedang membangun ekosistem kendaraan di negaranya," kata Erick di Kantor Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman, Selasa (22/4).

Erick memberikan sinyal investasi dalam proyek Titan dapat digantikan oleh PT Daya Anagata Nusantara. Sebab, Danantara telah mendapatkan komitmen investasi senilai US$ 2 miliar dari pemerintah Qatar.

Erick mengatakan, masih banyak investor asing di yang melanjutkan proyeknya untuk memproduksi baterai EV. Beberapa investasi asing yang disebutkan Erick adalah Volkswagen Group melalui PowerCo, Ningbo Contemporary Brun Lygend Co., Ltd atau CBL, dan Motor Ford.

"Kami terbuka kepada siapapun yang mau menggantikan investasi LG, yang penting mendukung percepatan momentum industri EV," katanya.

Dia juga mengklaim pasar mobil EV di dalam negeri melonjak berdasarkan hasil penjualan di sebuah pameran mobil yang didominasi atau sekitar 70% merupakan EV.

Pemerintah sedang membangun stasiun pengisian daya pendukung pengoperasian EV oleh beberapa pihak, seperti PT Perusahaan Listrik Negara dan PT VinFast Indonesia.

Data Gaikindo menunjukkan penjualan EV pada 2023 mencapai 43.193 unit, naik 153,21% dibandingkan tahun sebelumnya sebanyak 17.058 unit. Maka dari itu, Erick menilai pertumbuhan tren pemilikan EV di dalam negeri tidak bisa dihentikan. 

Dia mengatakan peningkatan penjualan dan pembangunan fasilitas pengisian daya akhirnya akan memicu berdirinya ekosistem industri EV secara organik.

"Tinggal para investor kini melakukan investasi sesuai dengan strategi besarnya. Namun saya rasa tren konsumsi EV di dalam negeri tidak bisa dihentikan," katanya.

Namun, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menyatakan bahwa ekosistem industri mobil berbasis baterai listrik atau electric vehicle (EV) di Indonesia belum sepenuhnya siap. Asosiasi menekankan pentingnya perencanaan matang dalam membangun ekosistem industri EV.

Sekretaris Umum Gaikindo, Kukuh Kumara menilai infrastruktur industri otomotif dalam negeri, terutama sektor pemasok suku cadang, belum siap mendukung produksi EV secara menyeluruh.

“Jumlah pemasok suku cadang mobil di dalam negeri masih di bawah 1.000 unit, apalagi untuk suku cadang EV. Itu menjadi tantangan bagi pabrik EV dalam memastikan ketersediaan komponen,” ujar Kukuh kepada Katadata.co.id, Selasa (22/4).

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Andi M. Arief

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...