Top News: Kronologi Sistem Bank DKI Eror dan Trump Diduga Manipulasi Pasar

Agus Dwi Darmawan
11 April 2025, 08:55
Top News: Berikut Penggabungan dan Peringkasan Kalimatnya:

**Bank DKI Eror dan Trump Tunda Tarif**
Bank DKI
Top News: Berikut Penggabungan dan Peringkasan Kalimatnya: **Bank DKI Eror dan Trump Tunda Tarif**
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Berikut adalah ringkasan berita terbaik kemarin yang sayang untuk dilewatkan. Mulai dari dunia politik hingga pasar modal, kami hadirkan informasi penting dan relevan untuk Anda. Simak selengkapnya rangkuman berbagai peristiwa menarik yang terjadi.

Sorotan utama meliputi desakan DPR kepada kepolisian untuk menuntaskan kasus pemerkosaan anak pasien di RSHS Bandung, sebuah isu yang menyentuh nurani kita. Di sisi ekonomi, ada prediksi kebangkitan IHSG dengan rekomendasi saham-saham unggulan seperti BBNI, ITMG, dan ASII dari para analis. Sementara itu, dunia internasional diwarnai dugaan manipulasi pasar oleh mantan Presiden AS Donald Trump terkait penundaan tarif.

Selain itu, kami juga mengulas kronologi erornya sistem Bank DKI dan jaminan keamanan data serta dana nasabah. Tak ketinggalan, informasi mengenai penundaan tarif tinggi oleh Trump ke puluhan negara, dengan pengecualian Cina yang tetap dikenakan tarif 125%. Semua berita ini kami rangkum agar Anda tetap update dengan informasi terkini.

DPR Desak Polisi Usut Tuntas Kasus Pemerkosaan Anak Pasien di RSHS Bandung


Anggota Komisi III DPR, Soedeson Tandra, mendesak kepolisian untuk menindak tegas dokter PPDS Priguna Anugerah P atas kasus rudapaksa anak pasien di RSUP Hasan Sadikin Bandung. Ia menekankan pelanggaran etika profesi kedokteran dan hukum pidana yang dilakukan pelaku, serta mendesak pengusutan tuntas kasus tersebut. Soedeson menyebut tindakan Priguna sangat keji karena korban seharusnya menjaga orang tuanya yang sedang dirawat.

Rektor Unpad, Arief S. Kartasasmita, menyatakan bahwa Priguna telah dikeluarkan dari universitas menyusul kasus ini, menegaskan bahwa Unpad tidak akan menoleransi pelanggaran hukum. Korban melaporkan kejadian pada 18 Maret 2025, dan pelaku ditangkap di apartemennya pada 23 Maret 2025. Lalu, apa yang sebenarnya terjadi saat Priguna ditangkap di apartemennya?. Lanjut berita berikut

IHSG Diramal Bangkit, Analis Rekomendasikan Saham BBNI, ITMG, hingga ASII


IHSG diprediksi akan mengalami rebound pada perdagangan hari ini, mengikuti jejak Wall Street yang melesat setelah pengumuman penundaan tarif oleh Presiden AS. Analis Phintraco Sekuritas memperkirakan IHSG berpeluang menutup sebagian gap ke kisaran 6.160-6.270, bahkan berpotensi menguat hingga 6.450-6.500 jika euforia pasar besar. Penundaan tarif ini memberikan ruang negosiasi tambahan bagi Indonesia dan meredam potensi meluasnya aksi balasan dari negara lain.


Pemerintah Indonesia telah menyiapkan langkah antisipasi terkait tarif tinggi AS, termasuk penyesuaian kebijakan TKDN, pembukaan kuota impor, dan peningkatan impor LPG dari AS. Beberapa saham yang direkomendasikan untuk dipantau meliputi BBRI, BBNI, TINS, ITMG, ICBP, JSMR, dan EMTK. Pilarmas Sekuritas juga melihat potensi penguatan IHSG dengan support dan resistance di level 5.880–6.160, merekomendasikan saham ANTM, ENRG, dan TINS. Ada banyak rekomendasi saham yang bisa memberikan keuntungan, mari kita gali lebih dalam rekomendasi saham dari CGS International Sekuritas Indonesia!. Klik link berita berikut untuk membaca kelanjutannya

Presiden AS Donald Trump Diduga Manipulasi Pasar Lewat Penundaan Tarif


Senator Elizabeth Warren mendesak penyelidikan atas dugaan manipulasi pasar oleh Donald Trump melalui kebijakan tarif yang tidak konsisten. Warren menuding Trump sengaja memberi sinyal kepada donatur Wall Street sebelum mencabut sebagian tarif, yang berpotensi menjadi korupsi terbuka yang menguntungkan mereka. Ia menilai kebijakan perdagangan Trump sebagai "bencana" dan menyerukan pengesahan resolusi bipartisan untuk mencabut otoritas darurat Trump dalam menetapkan tarif.


Pengumuman Trump tentang penundaan tarif selama 90 hari dan penurunan tarif timbal balik (kecuali untuk China yang justru dinaikkan) menyebabkan lonjakan signifikan di Wall Street. Indeks S&P 500, Dow Jones Industrial Average, dan Nasdaq Composite mencatatkan kenaikan harian yang luar biasa, memulihkan sebagian kerugian akibat kekhawatiran perang dagang sebelumnya. Sentimen positif ini didukung oleh pernyataan Menteri Keuangan Scott Bessent yang akan mengambil peran utama dalam negosiasi tarif, serta keyakinan Trump bahwa ini adalah "waktu yang tepat untuk membeli".Lalu, apa sebenarnya yang terjadi di balik layar dan bagaimana pengaruhnya terhadap perekonomian global? Mari kita telusuri lebih dalam tentang dugaan praktik korupsi dan dampaknya bagi masa depan.. Baca berita selanjutnya

Kronologi Sistem Bank DKI Eror, Data dan Dana Nasabah Aman?


Bank DKI mengalami gangguan sistem sejak 29 Maret yang menyebabkan nasabah kesulitan melakukan transfer antarbank, pembayaran QRIS, dan tarik tunai. DPRD DKI Jakarta merespons dengan mengadakan rapat bersama direksi Bank DKI dan mengeluarkan rekomendasi penting, termasuk audit internal dan eksternal secara menyeluruh, serta rotasi direksi untuk menempatkan SDM sesuai keahlian. DPRD DKI Jakarta juga menekankan perlunya sistem deteksi ancaman *real-time* dan perbaikan layanan yang cepat.

Gubernur DKI Jakarta bahkan sampai mencopot Direktur IT Bank DKI akibat kejadian ini, mengingat ini bukan pertama kalinya terjadi. Pihak Bank DKI sendiri mengklaim gangguan bukan disebabkan serangan *hacker*, melainkan sistem pengamanan internal yang otomatis mengaktifkan fitur pemulihan. Tetapi, Gubernur DKI Jakarta menyebutkan ada kebocoran dana nasabah! Lalu, berapakah sebenarnya jumlah dana yang bocor tersebut?. Baca berita selengkapnya

Trump Tunda Tarif Tinggi ke Puluhan Negara, Cina Tetap Kena 125%


Donald Trump mengumumkan jeda 90 hari bagi negara-negara yang terkena tarif AS yang lebih tinggi, kecuali China, setelah sebelumnya menerapkan tarif impor dasar 10% untuk semua negara. Keputusan ini diambil setelah Trump menuduh Beijing "kurang hormat" dan meningkatkan tarif terhadap barang-barang China hingga 125%. Kebijakan ini memicu kekacauan pasar global dengan potensi resesi dan kerugian triliunan dolar.


Trump mengizinkan penangguhan tarif sementara bagi negara-negara yang tidak membalas pungutan AS, sementara tetap meningkatkan tarif terhadap China. Menteri Keuangan AS menegaskan bahwa perubahan kebijakan ini tidak dipengaruhi oleh kemerosotan global, melainkan karena reaksi publik. Tapi apa sebenarnya yang memicu eskalasi perang dagang antara AS dan China hingga mencapai titik ini?. Klik link htmlberita berikut untuk membaca kelanjutannya

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Aryo Widhy Wicaksono

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...