Prabowo Dijadwalkan Salat Idulfitri di Istiqlal, Gelar Open House di Istana

Ferrika Lukmana Sari
30 Maret 2025, 10:10
Prabowo
ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/agr
Presiden Prabowo Subianto (kedua kanan) berjalan bersama anak-anak saat pengumuman pengesahan Peraturan Pemerintah (PP) tentang Tata Kelola Penyelenggaraan Sistem Elektronik dalam Perlindungan Anak di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (28/3/2025). PP tersebut di antaranya mengatur pembatasan penggunaan media sosial dan pembatasan akses konten-konten digital untuk anak.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Presiden Prabowo Subianto akan melaksanakan salat Idulfitri pada Senin (31/3) di Masjid Istiqlal, Jakarta. Setelah itu, ia akan menggelar acara gelar griya atau open house di Istana Merdeka, Jakarta.

Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Yusuf Permana, menyatakan bahwa acara open house ini terbuka untuk masyarakat umum.

"Selesai melaksanakan Salat Idul Fitri, Presiden Prabowo direncanakan menuju Istana Merdeka untuk melaksanakan acara gelar griya," kata Yusuf dalam keterangan resmi di Jakarta, Minggu (30/3).

Acara ini akan menjadi ajang silaturahmi antara Prabowo dengan pejabat negara, duta besar negara sahabat, tokoh nasional, serta masyarakat umum.

Kegiatan ini akan dimulai pukul 09.00 WIB hingga selesai, dengan akses masuk bagi masyarakat melalui gerbang utama Kementerian Sekretariat Negara di Jalan Majapahit, Jakarta Pusat.

"Acara ini juga menjadi simbol sosial untuk menghilangkan sekat dan membangun kekeluargaan serta kebersamaan di hari kemenangan yang fitri," kata Yusuf.

Seluruh kegiatan tersebut bersifat terbuka dan dapat diliput oleh media khusus Istana Kepresidenan. Sementara itu, Kementerian Agama (Kemenag) telah menetapkan Idul Fitri 1 Syawal 1446 Hijriah jatuh pada Senin, 31 Maret 2025.

"Tanggal 1 Syawal 1446 Hijriah jatuh pada Senin, 31 Maret 2025 Masehi," ujar Menteri Agama Nasaruddin Umar dalam konferensi pers Sidang Isbat 1 Syawal 1446 Hijriah di Kantor Kemenag, Sabtu (29/3).

Keputusan ini diambil berdasarkan hasil rukyatul hilal oleh Tim Hisab Rukyat Kemenag. "Tinggi hilal di seluruh wilayah Indonesia belum memenuhi kriteria Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS)," kata Nasaruddin.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Antara

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...