Top News: THR untuk Driver Ojol dan Emiten Happy Hapsoro MINA Mau Right Issue

Agus Dwi Darmawan
12 Maret 2025, 09:25
Top News: Gojek Grab: THR dan Demo
Buyback BBRI BMRI BNGA: Prospek Analis
Katadata/Kamila Meilina
Top News: Gojek Grab: THR dan Demo Buyback BBRI BMRI BNGA: Prospek Analis
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Berikut lima rangkuman berita terhangat kemarin yang perlu Anda ketahui. Pergerakan korporasi emiten Happy Hapsoro, MINA, menjadi sorotan seiring rencana right issue dan kenaikan harga saham jelang RUPS. Selain itu, bocoran mengenai potensi dividen Pertamina Geothermal (PGEO) dengan rasio pembayaran yang meningkat juga menarik perhatian investor.

Di sektor transportasi online, Gojek dan Grab telah menetapkan kriteria pengemudi ojol yang berhak menerima THR uang tunai. Walaupun demikian, kesepakatan pemberian THR ini belum sepenuhnya meredakan potensi demonstrasi dari asosiasi ojol.

Terakhir, prospek buyback jumbo dari emiten perbankan seperti BBRI, BMRI, dan BNGA turut menjadi perbincangan hangat di kalangan analis, memicu spekulasi dan potensi dampaknya terhadap pasar modal.

Emiten Happy Hapsoro MINA Mau Right Issue, Harga Saham Naik Jelang RUPS Ada Apa?


Saham PT Sanurhasta Mitra Tbk (MINA) melonjak signifikan, menarik perhatian investor dengan kenaikan mencapai auto reject atas (ARA) dan peningkatan drastis dalam enam bulan terakhir.

Kenaikan ini terjadi di tengah rencana perseroan untuk melakukan aksi korporasi penting, termasuk rights issue dan perubahan jajaran manajemen. Komisaris Utama MINA juga mengundurkan diri dan perusahaan berencana menyelenggarakan RUPSLB untuk membahas perubahan susunan direksi dan komisaris.

Sebelum RUPSLB, Hapsoro telah menyelesaikan tender wajib saham MINA, yang mengakibatkan perubahan kepemilikan saham. Selain itu, MINA berencana melakukan rights issue dengan menerbitkan hingga 3.281.250.000 saham baru, yang bertujuan untuk pengembangan bisnis dan peningkatan profitabilitas.

Aksi korporasi ini akan berdampak pada struktur permodalan MINA, dengan pemegang saham yang tidak melaksanakan haknya akan mengalami dilusi kepemilikan. Lantas, bagaimana detail dari rencana rights issue ini dan apa dampaknya bagi investor? Selanjutnya baca berita berikut.

Bocoran Dividen Pertamina Geothermal (PGEO), Rasio Pembayaran Naik Jadi 90%?


PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) sedang mempertimbangkan kenaikan dividend payout ratio untuk tahun buku 2024, berpotensi mencapai 80-90% dari laba perusahaan.

Manajemen PGEO saat ini berdiskusi dengan pemegang saham pengendali terkait besaran rasio dividen tersebut, sambil mempertimbangkan kebutuhan belanja modal dan pengelolaan dana menganggur. Tahun lalu, PGEO membagikan dividen final sebesar US$128,4 juta, setara dengan 78,5% dari laba bersih tahun buku 2023.

Kinerja keuangan PGEO menunjukkan pertumbuhan yang stabil, dengan pendapatan sepanjang 2023 meningkat 5,24% menjadi US$406,28 juta dan laba bersih yang diatribusikan kepada entitas induk naik 28,47% menjadi US$163,59 juta.

Meskipun laporan keuangan tahun buku 2024 belum dirilis, laba PGEO pada sembilan bulan pertama 2024 tercatat naik tipis menjadi US$133,9 juta, meskipun pendapatan mengalami penurunan. Apakah PGEO benar-benar akan menaikkan dividennya? Ikuti terus perkembangan informasinya!. Klik link berita berikut untuk membaca kelanjutannya 

Gojek dan Grab Tetapkan Kriteria Pengemudi Ojol yang Akan Terima THR Uang Tunai

Gojek dan Grab mengumumkan program serupa THR berupa uang tunai bagi mitra pengemudi ojol dan taksi online untuk Lebaran tahun ini, sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi mereka. Gojek menyebut programnya "Tali Asih Hari Raya", sementara Grab memberikan bonus berdasarkan kinerja dan dedikasi pengemudi.

Keduanya berkoordinasi dengan pemerintah untuk transparansi dan memastikan bonus menjadi dukungan tambahan bagi mitra.

Grab menetapkan kriteria penerima berdasarkan keaktifan mitra, termasuk jumlah pesanan, tingkat penyelesaian, jam online, dan rating.

Selain bonus, Grab juga menyediakan program 'Traktir Driver' dan memastikan semua tip dari pelanggan diterima utuh oleh pengemudi, serta program peningkatan keterampilan. Lantas, apa saja kriteria lengkap yang ditetapkan Gojek agar mitra pengemudi bisa mendapatkan Tali Asih Hari Raya? Klik berita ini untuk membaca kelanjutannya. 

Gojek dan Grab Sepakat Beri THR Uang Tunai, Asosiasi Ojol Tetap Akan Demo Lagi

Gojek dan Grab telah sepakat memberikan bonus mirip THR berupa uang tunai kepada mitra pengemudi ojol. Namun, asosiasi pengemudi ojol Garda Indonesia tetap berencana melakukan demo pada Mei, menuntut pengurangan biaya aplikasi yang dianggap terlalu tinggi, terutama pada program Aceng dan Slot.

Garda juga menyoroti perbedaan pemberian bonus Lebaran berdasarkan keaktifan mitra, mendorong agar bonus diberikan secara merata.

Program Aceng pada Gojek dan Slot pada Grab menjadi sorotan karena dianggap memotong pendapatan pengemudi secara signifikan.

Pengemudi yang mengikuti program tersebut hanya menerima sebagian kecil dari tarif yang dibayarkan konsumen, sementara aplikator diduga mengambil biaya aplikasi hingga hampir 50%.

Meskipun demikian, Gojek dan Grab belum memberikan tanggapan terkait keluhan tersebut.Apakah aksi demo ini akan membuahkan hasil, atau justru memicu perubahan yang lebih besar dalam industri ojek online? Klik berita ini untuk membaca kelanjutannya.

Prospek Buyback Jumbo Emiten Perbankan BBRI, BMRI hingga BNGA, Ini Kata Analis

Sejumlah emiten perbankan besar seperti Bank Mandiri, BRI, BNI, OCBC NISP, dan CIMB Niaga berencana melakukan aksi buyback saham. Keputusan ini diambil sebagai respons terhadap fluktuasi harga saham akibat aksi jual investor asing, dengan harapan dapat menstabilkan dan meningkatkan nilai saham perusahaan.

Analis berpendapat bahwa buyback akan berdampak positif, meningkatkan kepercayaan investor dan prestige perusahaan.

Tujuan utama dari buyback ini adalah untuk memperkuat likuiditas dan mendongkrak harga saham, mengingat harga saat ini dinilai belum mencerminkan fundamental yang kuat.

BRI menganggarkan maksimal Rp 3 triliun, BNI Rp 1,5 triliun, Bank Mandiri Rp 1,17 triliun, OCBC NISP Rp 800 juta dan CIMB Niaga Rp 450 juta untuk program buyback ini. Lalu, bagaimana detail pelaksanaan buyback ini akan mempengaruhi kinerja saham dan IHSG kedepannya? Simak berita selengkapnya.

 

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Aryo Widhy Wicaksono

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...