Padangbara Sukses Makmur Donasi 2.000 Sembako Lewat Gerakan #BagiAsa
PT Padangbara Sukses Makmur memberikan bantuan 2.000 paket sembako senilai Rp 200 juta kepada warga yang terkena dampak pandemi corona. Paket ini disalurkan melalui gerakan #BagiAsa.
PT Padangbara Sukses Makmur merupakan anak usaha dari PT Padang Karunia Group. Perusahaan mendistribusikan paket sembako itu melalui Kedai Sayur dan diteruskan kepada Foodbank of Indonesia (Foi) dalam gerakan #BagiAsa.
CEO PT Padangbara Sukses Makmur Sandy Setiawan Lewi mengatakan, bantuan tersebut merupakan salah satu upaya untuk meringankan beban warga yang terkena dampak langsung dari pandemi virus corona. Perusahaan menyadari ada banyak warga yang kehilangan pekerjaan hingga dirumahkan tanpa menerima gaji utuh akibat pandemi Covid-19.
(Baca: Triputra Agro Donasikan 3.000 Paket Sembako lewat Gerakan #BagiAsa)
“Kami mencoba untuk membantu mereka dengan menyalurkan sembako. Di satu sisi, bantuan ini juga merupakan wujud nyata dari kepedulian PT Padang Karunia Group yang bergerak di sektor tambang terhadap sesama,” kata Sandy S Lewi dikutip dari siaran pers, pekan lalu (22/4).
Bantuan disalurkan melalui gerakan #BagiAsa, yang merupakan kolaborasi empat media yaitu Katadata, Bisnis Indonesia, SWA dan KBR bersama kantor pengacara Hendra Soenardi. Dalam pelaksanaannya, gerakan #BagiAsa bekerja sama dengan FoI dan Accelerice.
Sandy berharap, gerakan sosial yang digalang oleh banyak kalangan dari perusahaan swasta dan individu itu bisa membantu masyarakat menghadapi masa pandemi Covid-19. (Baca: Katadata dan Tiga Media Galang Dana Bagi Warga Miskin Terdampak Corona)
Bantuan dari PT Padangbara Sukses Makmur tersebut diberikan langsung oleh Co-founder sekaligus CEO Kedai Sayur Adrian Hernanto kepada Co-founder dan CEO Katadata Metta Dharmasaputra. Lalu, diserahkan kepada perwakilan dari FoI pada awal pekan ini (27/4).
Kedai Sayur merupakan startup yang berfokus membantu pedagang sayur untuk meningkatkan bisnis. Perusahaan rintisan ini mempermudah tukang sayur dalam pengadaan produk sayuran yang akan dijual ke konsumen akhir.
Marketplace tersebut terhubung dengan para petani produsen ataupun pemasok sayuran. (Baca: Kedai Sayur Raih Pendanaan Rp 57 Miliar yang Dipimpin East Ventures)
Sedangkan inisiatif #BagiAsa muncul dari keprihatinan terhadap kesulitan yang dihadapi masyarakat kurang mampu akibat penyebaran virus corona. Sebagian besar dari warga harus kehilangan mata pencaharian akibat Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) atau usaha yang dimiliki terpaksa ditutup karena sepi pembeli.
Tidak hanya masyarakat kurang mampu, gerakan #BagiAsa membantu tenaga medis melindungi diri dari risiko tertular Covid-19 saat menjalankan tugasnya. Karena itu bantuan yang disalurkan tak hanya untuk membeli makanan atau paket sembako, tapi juga alat pelindung diri (APD) bagi tenaga medis.
Pengelolaan dan pendistribusian bantuan dalam bentuk makanan dilakukan sepenuhnya oleh FoI, berdasarkan tata laksana yang ketat. FoI akan mengontrol kualitas makanan hingga penyaluran ke kelompok yang membutuhkan sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) pencegahan penularan Covid-19 yaitu menghindari kerumunan sampai aspek higienis.
(Baca: Indonesia Pasti Bisa Galang Rp 10 M untuk Produksi Alat Tes Covid-19)
Jaringan relawan FoI akan mendistribusikan bantuan ke berbagai tempat. Lalu, kebutuhan makanan siap saji dilakukan oleh Accelerice.
Dalam Gerakan #BagiAsa ini, Katadata, Bisnis Indonesia, SWA dan KBR akan melakukan kampanye dan publikasi melalui platform media sosial masing-masing. Individu atau korporat yang ingin berdonasi, dapat menyalurkan bantuan melalui Rekening Yayasan Lumbung Pangan Indonesia di Bank BNI 2005202055.
Setiap donasi yang diterima dan disalurkan untuk gerakan #BagiAsa akan diaudit oleh auditor independen. Selain itu, penyaluran bantuan secara rutin akan dilaporkan di kanal media Katadata, Bisnis Indonesia, SWA dan KBR, serta platform media sosial semua pihak yang terlibat.
(Baca: Cara Unik Berlari sambil Donasi di Tengah Pandemi Melalui #BagiAsa)