Jasa Marga: Arus Kendaraan di Jalan Tol Turun hingga 35% saat PSBB

Image title
22 April 2020, 16:42
jalan tol, psbb, pandemi corona, virus corona, covid 19
ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/hp.
Jasa Marga mencatat arus kendaraan di jalan tol turun hingga 35% selama berlakunya PSBB di Jakarta.
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

PT Jasamarga Tollroad mencatatkan telah terjadi penurunan signifikan arus kendaraan pada beberapa ruas jalan tol dari dan menuju DKI Jakarta. Hal ini disebabkan dengan adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk memutus rantai penularan virus corona atau Covid-19.

Division Head Regional Jasamarga Metropolitan Tollroad Reza Febriano mengatakan tren penurunan pengguna jalan tol sebenarnya mulai terjadi sejak 16 Maret 2020. Berdasarkan catatannya pada beberapa titik penurunan pengguna jalan tol dapat mencapai 35%.

"Di gerbang tol Cikampek turun 12%-14%, sedangkan penurunan trafik sejak 16 Maret 2020 lebih besar lagi di Cikampek Utama turun 27%, Cikupa 26% dan Ciawi II 35% ," kata dia saat menggelar diskusi virtual di Jakarta, Rabu (22/4).

Menurut dia, dengan adanya penurunan jumlah pengguna jalan tol berdampak pula pada penurunan pendapatan perusahaan. Tercatat, hingga kini pendapatan dari ruas tol metropolitan turun 45%.

(Baca: Bisnis Terhambat PSBB, Gojek Luncurkan Fitur Kirim Barang Antarkota)

Kendati demikian, Reza memastikan pihaknya akan mengikuti seluruh aturan yang telah ditetapkan pemerintah untuk memutus rantai penularan virus corona. Termasuk membantu aparat Kepolisian dalam mensosialisasikan kebijakan larangan mudik kepada masyarakat.

"Kami siapkan dukungan personil maupun sarana perlengkapan lalu lintas, jadi sifatnya kami mendukung apa yang dijalankan Kepolisian maupun arahan Kementerian Perhubungan untuk mengimbau masyarakat tidak mudik," kata dia.

Adapun pelarangan mudik telah resmi diumumkan Presiden Joko Widodo pada Selasa (21/4) saat menggelar rapat terbatas bersama beberapa menteri. Langkah tersebut dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran virus corona atau Covid-19 lebih luas lagi ke berbagai daerah di Indonesia.

"Pada rapat hari ini, saya ingin menyampaikan juga mudik semuanya akan kami larang," kata Jokowi saat membuka rapat terbatas melalui video conference dari Istana Merdeka, Selasa (21/4).

(Baca: Dukung Larangan Mudik, Jasa Marga Siap Jalankan Pembatasan Ruas Tol)

Menurut Jokowi, larangan ini diputuskan dengan pertimbangan masih banyak masyarakat yang ingin mudik. Berdasarkan survei  Kementerian Perhubungan, masih ada 24% warga yang bersikeras mudik. 

Sebanyak 7% telah melakukan mudik. Sedangkan, 68% sisanya memastikan tidak akan melakukan mudik pada Ramadan dan Lebaran 2020. "Artinya masih ada angka sangat besar 24% lagi (masyarakat yang akan mudik)," kata Jokowi.

Sedangkan berdasarkan hasil Survei Katadata Insight Center (KIC) tentang perilaku mudik terhadap 2.437 responden di 34 provinsi menunjukkan mayoritas responden (63%) tidak akan mudik pada perayaan Idul Fitri tahun ini. Namun, ada 12% yang menyatakan ingin mudik, 21% belum mengambil keputusan dan 4% lainnya lebih dahulu pulang kampung.

(Baca: Beragam Sanksi Ancam Pelanggar Aturan Mudik Lebaran)

Reporter: Tri Kurnia Yunianto

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...