Dewan Pers Akan Verifikasi Keanggotaan dan Kepengurusan AMSI
Dewan Pers akan menerjunkan tim ke daerah-daerah untuk memverifikasi keanggotaan dan kepengurusan anggota Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI). Verifikasi dilakukan setelah organisasi-organisasi penerbit media siber yang tergabung dalam AMSI menyerahkan berkas pendaftaran.
"Targetnya awal Desember 2018, sudah ada keputusan apakah AMSI memenuhi syarat menjadi konstituen Dewan Pers," kata Ketua Dewan Pers Yoseph Adi Prasetya, Senin (27/8).
Saat ini, Dewan Pers sedang memiliki program kerja untuk turun dan meninjau media di 34 provinsi. "Kami akan gunakan program ini untuk turut memverifikasi keanggotaan AMSI," katanya.
(Baca juga: Perangi Hoax dan Kebencian, 143 Media Online Bentuk Asosiasi)
Stanley, panggilan nama Yoseph, menyambut baik pendaftaran dari anggota AMSI. Saat ini, kata dia, terdapat lebih dari 45 ribu media online di Indonesia, namun kompetensi para pengelolanya masih dipertanyakan.
"Program Dewan Pers seperti verifikasi media dan sertifikasi jurnalis sebenarnya bertujuan untuk membantu meningkatkan kualitas media-media siber," kata Stanley.
Lebih lanjut dia mengatakan, "AMSI harus bisa mengawal perkembangan media digital menjadi media masa depan Indonesia."
Di tempat yang sama, Ketua AMSI Wenseslaus Manggut menyatakan persiapan pendaftaran AMSI ke Dewan Pers memang membutuhkan waktu cukup lama. Proses ini memakan waktu sekitar satu tahun sejak deklarasi AMSI di Dewan Pers pada April 2017.
(Baca juga: Kebocoran Facebook, AMSI Dorong Pemerintah Jamin Keamanan Data)
Lamanya persiapan pendaftaran itu, kata Chief Content Officer Kapan Lagi Network ini, disebabkan oleh kehati-hatian pengurus dalam memverifikasi anggotanya. Sejak Kongres pada Agustus 2017, AMSI menetapkan Anggaran Dasar dan Rumah Tangga dengan syarat keanggotaan sesuai standar organisasi pers.
"Setelah AD/ART terbentuk, barulah kami meminta 15 wilayah melakukan Konferensi Wilayah satu per satu," kata Wens.
Meski demikian, kata Wens, sejumlah program penguatan kapasitas jurnalistik anggota AMSI sudah berjalan. "Kami sempat mengadakan pelatihan mengatasi hoaks bekerjasama dengan Google," katanya. Setiap media anggota AMSI, kata dia, akan memiliki fitur cekfakta untuk memudahkan pembaca memeriksa mana informasi yang hoaks dan mana yang bukan.
Saat ini, AMSI sudah memiliki 211 media sebagai anggotanya di 15 provinsi. Setiap provinsi memiliki susunan kepengurusan aktif dan sekretariat di salahsatu kantor media siber anggotanya. Hampir semua media online arus utama di ibu kota adalah anggota AMSI.