Upnormal dan Lima Merek Kopi Spesial Ekspansi ke Luar Negeri
Sebanyak enam jenama bisnis hilir kopi akan ekspansi ke luar negeri pada 2019. Tidak hanya mengekspor kopi premium hasil sangrai roastery lokal, tetapi juga menghadirkan fisik kedai kopi mereka ke hadapan konsumen asing.
Wakil Ketua Asosiasi Kopi Spesial Indonesia Daroe Handojo menyebut salah satu jenama yang bakal ekspansi adalah Upnormal. "Upnormal berencana buka tiga sampai empat cabang dan ekspor roasted beans ke AS," katanya kepada Katadata.co.id, Kamis (13/12).
Amerika Serikat (AS) menjadi salah satu tujuan pasar ekspor utama yang dibidik para pebisnis kopi. Alasannya, Negeri Paman Sam merupakan kiblat bisnis kopi dunia. Apabila jenama lokal mampu menembus market ini, diyakini lebih mudah merambah negara lain.
(Baca juga: Resep Pendiri Warunk Upnormal untuk Memanjangkan Bisnisnya)
Daroe membenarkan bahwa AS termasuk negara mitra dagang konvensional bagi Indonesia. Strategi menjajaki pasar ini terlebih dulu dinilai tepat mengingat upaya masuk ke market konvensional maupun nonkonvensional sama besarnya.
"Cuma kalau ke pasar nonkonvensional, sebutlah Afrika Selatan, usaha untuk jual 100 kilogram kopi dengan satu ton (ke AS) sama. Jadi, prioritaskan pasar besar baru masuk ke market yang lebih kecil," tuturnya.
Berdasarkan data International Coffee Organization (ICO) diketahui, Amerika Serikat merupakan merupakan negara kedua dalam urutan Top 10 konsumen kopi dunia. Volume konsumsi kopi di sana mencapai 25,8 juta kemasan 60 kg/lb (60 kg) pada 2016 - 2017.
(Baca juga: Perluas Pasar Ekspor, Indonesia Perlu Standar Baku Kopi Premium)
Khusus untuk ekspor biji kopi sangrai (roasted beans) maka pebisnis lokal memprioritaskan kopi spesial yang dicampur (blend), bukan single origin. Hal ini bertujuan untuk melahirkan cita rasa khas masing-masing brand yang cocok dilidah konsumen asing.
Varian spesial yang relatif terkenal di kalangan penikmat kopi global saat ini adalah kopi Sumatra. Daroe mencontohkan, guna memperbesar pasar roasted beans Indonesia maka kopi Sumatra ke depan tak diekspor sebagai single origin melainkan dicampur dengan varian lain.
"Jadi, kita itu seperti bikin resep kopi tersendiri yang menghadirkan satu harmoni rasa yang bisa masuk ke banyak peminum kopi di luar negeri," ujarnya. (Baca juga: Sukses Buka Toko Online, Tanamera Coffee Siap Ekspansi ke Singapura)
Adapun, produksi kopi Indonesia pada tahun lalu mencapai 10,92 juta lb (60 kg) turun dari tahun sebelumnya mencapai 11,49 lb (60 kg). Sementara produsen kopi terbesar di dunia adalah Brasil dengan produksi 52,73 lb (60 kg).