Pidato Sebagai Presiden Terpilih, Jokowi Serukan Persatuan

Image title
Oleh Ekarina
14 Juli 2019, 21:32
Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 01 Joko Widodo (kiri) dan Ma'ruf Amin (kanan) melambaikan tangan sebelum berangkat menuju Bandara Halim Perdanakusuma untuk memberikan keterangan pers terkait sidang putusan perselisihan hasil pemilihan umum
ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 01 Joko Widodo (kiri) dan Ma'ruf Amin (kanan) melambaikan tangan sebelum berangkat menuju Bandara Halim Perdanakusuma untuk memberikan keterangan pers terkait sidang putusan perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) Pilpres 2019 di Jakarta, Kamis (27/6/2019).

Presiden terpilih dalam Pilpres 2019, Joko Widodo menyerukan persatuan dalam Visi Indonesia di Sentul, Bogor, Minggu malam (14/7). Dalam pidatonya, Jokowi kembali meminta masyarakat kembali bersatu menjadi bangsa yang maju menghadapi tantangan global. Selain itu, ada tiga kunci untuk mewujudkan mimpi besar sebagai bangsa Indonesia. 

"Ini bukan tentang aku dan kamu. Juga bukan tentang kami atau mereka, barat atau timur, selatan atau utara. Sekarang bukan saatnya pikirkan itu semua. Tapi pikirkan tentang bangsa kita bersama. jangan pernah ragu untuk maju, karena kita mampu bersatu," kata Jokowi. 

(Baca: Pertemuan Jokowi - Prabowo Dinilai Simbol Rekonsiliasi, Bukan Koalisi)

Mantan Walikota Solo ini menyebut mimpi besar sebagai bangsa bisa terwujud jika seluruh bangsa bersatu, optimistis dan percaya diri. Indonesia menurutnya adalah negara yang besar dengan geopolitik yang strategis.

Dengan jumlah penduduk 270 juta jiwa, dia pun mengajak masyarakat optimistis menghadapi tantangan kompetisi global dan yakin bisa menjadi negara terkuat di dunia. Sebab, persatuan bangsa adalah pengikat bangsa dan Pancasila adalah satu-satunya ideologi bangsa.

(Baca: Usai Jokowi - Prabowo, Giliran Sandiaga dan Erick Serukan Persatuan)

"Karenanya, tidak ada tempat sedikitpun bagi pihak yang ingin mengganggu Pancasila," tegasnya. 

Menurutnya, bangsa Indonesia memiliki norma-norma agama, etika dan tata krama ketimuran, memiliki budaya yang luhur. Pancasila adalah rumah bersama milik seluruh rakyat sebagai saudara sebangsa setanah air.

Karena itu, dia juga meminta masyarakat kembali menjunjung tinggi sikap toleransi terhadap perbedaan.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...