Bacakan Pidato Kontemplasi, SBY Kenang 43 Tahun Bersama Ani Yudhoyono
Presiden ke-6 Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) membacakan Pidato Kontemplasi di hari ulang tahunnya yang ke-70 hari ini, Senin (9/9).
Kegiatan diawali dengan tahlilan untuk mendoakan wafatnya sang istri tercinta, Kristiani Herrawati atau Ani Yudhoyono. Acara ini juga dihadiri oleh beberapa politisi Partai Demokrat seperti Hinca Panjaitan, Jansen Sitindaon dan Syarief Hasan.
Suasana haru mewarnai pembacaan pidato yang dilakukan SBY. Pasalnya, ini merupakan ulang tahun pertamanya tanpa didampingi oleh sang istri, Ani Yudhoyono yang telah wafat beberapa waktu yang lalu.
"Rasa syukur dan bahagia tersebut berbarengan dengan rasa haru dan duka. Sepuluh hari yang lalu, sepuluh hari jelang hari kelahiran saya ini, ibunda tercinta yang melahirkan saya 70 tahun lalu tepat tangga 9 September 1949, telah dipanggil Allah SWT," kata SBY dalam pidato kontemplasinya di Puri Cikeas, Senin (9/9/2019).
(Baca: Jokowi dan JK Melayat Ibunda SBY di Puri Cikeas)
Pidato ini sangat ditunggu oleh masyarakat Indonesia, karena cukup lama SBY tak pernah berbicara tentang masalah politik. Terlebih, situasi politik dan keamanan Indonesia sedang tidak stabil.
Lebih lanjut, SBY mengatakan di malam menjelang pergantian tanggal 9 September sang isteri selalu memberikan pelukan dan ucapan selamat padanya. Namun, pada tahun ini momen itu tidak bisa terulang kembali.
"Ini adalah hari ulang tahun yang pertama, yang di tengah malam yang hening, tak ada yang memeluk saya sambil membisikkan kata-kata yang indah 'selamat ulang tahun, Pepo, happy birthday, panjang usia, bahagia, dan sukses selalu'," ujarnya.
Menurut SBY, perjalanan rumah tangga yang dilaluinya selama 43 tahun akan selalu dikenang dalam hatinya sebagai kenangan indah. "Karena orang yang setiap tahun, 100 hari yang lalu sudah berpulang ke Rahmatullah. Istri tercinta akan selalu di hati saya, menyatu dengan memori indah yang kami bangun selama 43 tahun bersama," kata SBY.
(Baca: Riuh Isu Suksesi SBY, Adu Kuat Faksi Internal Partai Demokrat)