Bela PB Djarum, Ganjar Pranowo Minta Audisi Bulu Tangkis Dilanjutkan

Ameidyo Daud
11 September 2019, 12:09
Bulu tangkis, Djarum, Ganjar Pranowo.
ANTARA FOTO/Idhad Zakaria
Sejumlah anak mengikuti Audisi Umum Beasiswa Bulu Tangkis 2019 PB Djarum di GOR Satria Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah, Minggu (8/9/2019). Gubernur jawa Tengah Ganjar Pranowo pasang badan agar PB Djarum melanjutkan audisi.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta Perkumpulan Bulu Tangkis (PB Djarum) melanjutkan audisi umum beasiswa bulu tangkis. Ganjar juga siap membela PB Djarum Jika terjadi apa-apa saat menggelar penyaringan bakat.

Keputusan PB Djarum menghentikan audisi menyusul tudingan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) terkait eksploitasi anak-anak dalam program pencarian bakat tersebut.

“Silakan lanjutkan audisi. Gubernur Jawa Tengah tanggung jawab penuh kalau ada apa-apa,” kata Ganjar, Rabu (11/9).

(Baca: Dilema PB Djarum Mencari Bibit Atlet Bulu Tangkis)

Ganjar juga telah menghubungi pengurus PB Djarum di Kabupaten Kudus untuk meminta audisi diteruskan. Politisi PDI Perjuangan itu juga menerima informasi dari pihak PB Djarum bahwa mereka berbeda secara manajemen dengan produsen rokok PT. Djarum.

“Kata pengurusnya, mereka tidak bisnis rokok tapi mengelola bulu tangkis, kok disalahkan,” ujar Ganjar.

Ia menilai tuduhan eksploitasi anak terhadap PB Djarum aneh lantaran pembinaan telah terjadi sejak 1969. Selain itu ia berpendapat peran swasta dalam membina atlet sangat penting di tengah olah raga Indonesia yang kering prestasi.

“Usia saya baru satu tahun, mereka sudah membina atlet, tiba-tiba disalahkan,”ujarnya.

(Baca: PB Djarum, Dari Pencetak Juara Dunia hingga Tuduhan Eksploitasi Anak)

Namun, Ganjar juga mengimbau agar cercaan terhadap KPAI juga dihentikan. Salah satunya adalah penghentian tagar #BubarkanKPAI yang beredar di media sosial.

Sebelumnya, Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation Yoppy Rosimin mengatakan, penghentian audisi ini sifatnya final. Pemicu utamanya adalah permintaan dari kementerian dan lembaga terkait agar PB Djarum menghentikan penggunaan anak sebagai media promosi rokok. 

Komisioner KPAI Bidang Kesehatan dan Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif (NAPZA) Sitti Himawatty mengatakan, anak-anak telah dieksploitasi industri rokok sejak dari hulu dan hilir. “Sejak dari pertanian tembakau hingga dalam iklan, promosi, dan sponsorship,” ucapnya.

Reporter: Antara

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...