Luhut: Habibie Tak Pernah Ikut Campur Urusan Orang Lain Usai Pensiun
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengenang sosok Presiden ketiga RI Bacharuddin Jusuf (BJ) Habibie yang meninggal dunia hari Rabu (12/9) kemarin. Menurut Luhut, Habibie adalah suri tauladan karena tak pernah mencampuri pekerjaan orang lain ketika jabatannya berakhir.
Hal ini dikatakan Luhut dalam acara Katadata.co.id 'Peluncuran Buku Indonesia Menuju 5 Besar Ekonomi Dunia' di Theater XXI, Jakarta, Kamis (12/9). Luhut mengatakan alih-alih ikut campur, Habibie hanya memberikan beberapa nasihat saja kepada dirinya
“Saya kira keteladanan ini patut dicontoh,” kata Luhut.
(Baca: BJ Habibie Meninggal Dunia dalam Usia 83 Tahun)
Luhut juga mengatakan Habibie merupakan seorang demokrat sejati yang pemberani. Dia mencontohkan keberanian ketika mantan Menteri Riset dan Teknologi ini tak mencalonkan diri kembali sebagai presiden pada 1999. Saat itu Habibie mundur dari pencalonan RI-1 usai laporan pertanggungjawabannya ditolak Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).
"Beliau berani mengatakan 'saya tidak terus, saya berhenti'," kata Luhut.
Selain Luhut, sejumlah tokoh lainnya juga menyatakan duka mendalam atas meninggalnya Habibie. Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan Indonesia telah kehilangan salah satu putra terbaik bangsa Indonesia.
SBY menilai, sosok Habibie tak hanya sebagai bapak reformasi. “Tapi (juga kehilangan) bapak demokrasi dan bapak ekonomi,” katanya.
(Baca: Jokowi Ajak Masyarakat Doakan Mendiang BJ Habibie)
Selain itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga menyampaikan duka cita dan menilai Habibie sebagai salah satu negarawan yang patut diteladani. Jokowi mengatakan dalam setiap persoalan bangsa, Habibie selalu hadir memberikan solusi-solusi bagi para penerusnya.
"Kadang-kadang saya sering datang ke rumahnya dan beliau juga sering datang ke istana," ujar Jokowi.