Bentrok dengan Pelantikan Jokowi, Jadwal Jakarta Fashion Week Mundur

Image title
Oleh Ekarina
13 Oktober 2019, 10:17
Jakarta Fashion Week (JFW) 2019 bakal menampilkan lebih dari 268 desainer dan label dari lokal dan internasional serta lebih dari 2.800 koleksi terbaru.
ANTARA FOTO | Hafidz Mubarak A.
Jakarta Fashion Week (JFW) 2019 bakal menampilkan lebih dari 268 desainer dan label dari lokal dan internasional serta lebih dari 2.800 koleksi terbaru.

Penyelenggaraan pekan mode Jakarta Fashion Week (JFW) 2020 yang sedianya bakal dihelat 19 Oktober-25 Oktober 2019 diundur hingga tiga hari ke depan. Langkah ini dilakukan karena faktor keamanan serta jadwal yang relatif berbarengan dengan pelantikan presiden dan wakil presiden Republik Indonesia periode 2019-2024, Joko Widodo (Jokowi) dan Ma'ruf Amin di gedung MPR/DPR Jakarta.

PT Global Creative Media, penyelenggara JFW dalam keterangannya mengatakan menjelang pelantikan presiden dan wakil presiden RI, beberapa lokasi akan dilakukan penjagaan ketat. Hal itu kemungkinan akan berdampak terhadap lokasi penyelenggaraan JFW yang berlokasi di Senayan City, Jakarta Selatan.

"Demi kelancaran proses tersebut, beberapa area yang termasuk pada lapis pertama lokasi prosesi akan diberikan keamanan yang lebih ketat," kata Chief Executive Officer (CEO) Global Creative Media, Svida Alisjahbna dalam keterangan, dikutip Minggu (13/10).

(Baca: JFW 2018, Ajang Desainer Muda Didikan Abineri Ang Pamer Karya)

Karenanya, terdapat perubahan jadwal penyelenggaraan JFW dari yang semula berlangsung pada 19 hingga 25 Oktober 2019, mundur menjadi 22-28 Oktober 2019. Penyesuaian jadwal juga diberlakukan untuk Fashionlink Showroom And Market dari yang semula dijadwalkan pada 21 hingga 25 Oktober 2019, mundur menjadi 22 hingga 26 Oktober 2019.

Pekan Fesyen Terbesar

Jakarta Fashion Week digadang-gadang sebagai salah satu pekan fesyen terbesar di Indonesia. Lebih dari 268 desainer dan label dari lokal dan internasional serta lebih dari 2.800 koleksi terbaru yang akan siap ditampilkan di panggung  Jakarta Fashion Week (JFW) tahun ini.

Perhelatan JFW tahun ini merupakan yang keduabelas kalinya diselenggarakan di Jakarta. Sementara pada tahun lalu, terdapat 268 desainer dan 100 label tenant yang ikut berpartisipasi.

Mengusung tema #MerayakanIndonesia, JFW ingin merayakan kembali identitas Indonesia sebagai sebuah kebanggaan. Direktur Jakarta Fashion Week Lenni Tedja mengatakan telah mempersiapkan banyak kejutan untuk para pecinta fesyen di Indonesia.

“Dari segi konten, tahun ini kami ingin memicu ketertarikan untuk kembali menggali identitas Indonesia, tidak hanya dari segi kriya, tapi juga perilaku, preferensi tampilan, dan lain sebagainya, melibatkan beberapa expert speakers di bidang masing-masing,” ujarnya di Jakarta.

(Baca: Pengusaha Berharap Ada Insentif untuk Industri Fesyen Ramah Lingkungan)

Beberapa nama desainer ternama seperti Oscar Lawalata, Chitra Subyakto, Natalia Kiantoro, Rama Dauhan, Diniira dan lainnya akan ikut menghiasi panggung runway JFW.

Adapun Koleksi-koleksi Toton, Peggy Hartanto, BYO, Major Minor, Sean Sheila, Reves Studio, Bateeq, Cotton Ink, Monday to Sunday juga akan berpartisipasi.

Untuk partner internasional, panggung JFW akan diisi oleh desainer mancanegara seperti British Council, Hapan Fashion Week Organization, Korea Model Association, Korea Creative Content Agency, dan Tunis Fashion Week.

Untuk penutupan rangkaian acara, Dewi Fashion Knights akan menghiasi panggung JFW dengan menampilkan koleksi dari empat desainer Indonesia, yakni Auguste Soesastro, Mel Ahyar, Jeffry Tan dan Adrian Gan.

(Baca: Tiga Merek Fesyen Indonesia Tampil di Toko Prancis)

Dewi Fashion Knights (DFK) juga mengumumkan borderless sebagai tema yang akan diangkat tahun ini. Margaretha Untoro, Editor in Chief Dewi Magazine menjelaskan bahwa setiap tahun DFK selalu mengangkat tema-tema yang relevan dengan isu terkini.

Tema tersebut tersinspirasi dari perkembangan dan keterbukaan informasi yang berhubungan dengan interpretasi tentang dunia tanpa batasan melalui media sosial.

“Media sosial menjadi contoh nyata bagaimana dunia itu melebur menjadi satu, tanpa sekat. Dan dari situ tema inu kami angkat untuk dikembangkan oleh ke empat desainer ksatria fashion kita,” ujar dia.

Keempat desainer yang dipilih pun sudah lama menghiasi panggung mode tanah air lewat karya-karyanya.

Sebagai salah satu desainer senior Adrian Gan mengaku ingin menampilkan koleksi-koleksi yang sederhana dan wearable. Adrian memilih kain ulos yang merupakan kain khas masyarakat Sumatera Utara untuk dikembangkan menjadi koleksi unggulannya.

Borderless tanpa batas, tanpa pakem. Saya ingin lebih rileks lagi. Kadang selama ini apa yang saya buat itu mementingkan klien, mungkin saya nggak suka. Nah sekarang saya ingin jadi diri saya sendiri,” ujar Adrian.

Senada, Mel Ahyar memuji pemilihan tema yang diangkat sangat relevan dengan isu saat ini. Isu tentang citra diri yang dibangun di media sosial kerap bukanlah diri yang sesungguhnya. Hal ini kemudian ia interpretasikan menjadi koleksi bertema Skins berdasarkan karakter-karakter di media sosial.

Aplikasi Mobile

Pada tahun ini, JFW akan meluncurkan aplikasi resmi Jakarta Fashion Week. Aplikasi tersebut digunakan untuk segala aktivitas reservasi dan informasi sepanjang perhelatan parade tersebut mulai dari reservasi tiket hingga jadwal lengkap peragaan busana.

Berkolaborasi dengan Moonlay Technologies  aplikasi tersebut dapat diunduh lewat Play Store dan App Store.

“Dengan adanya aplikasi ini, kami berharap dapat mempermudah para pengunjung Jakarta Fashion Week untuk menikmati acara dan berinteraksi dengan lebih leluasa,” ujar Lenni.

Reporter: Dorothea Putri Verdiani (Magang)

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...