Jelang Pengumuman Kabinet Baru, Calon Menteri dari Parpol Mengerucut
Presiden Joko Widodo (Jokowi) beserta Wakil Presiden Ma’ruf Amin akan mengumumkan nama menteri pada hari Senin (20/10) besok. Jokowi juga telah memberi sinyal ada 16 kader partai politik yang akan mengisi kabinet terbaru.
Dari sumber Katadata.co.id, Presiden terus melakukan seleksi hingga detik terakhir sebelum pengumuman. Jokowi disebut mengakomodir partai oposisi di Pilpres 2019, yakni dari Demokrat dan Gerindra. Wakil Ketua Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Edhy Prabowo dikabarkan mendapat jatah menteri.
AHY disebut memperoleh kursi Menteri Pemuda Olah Raga dan Edhy Prabowo sebagai Menteri Pertanian.
Edhy belum mengetahui perihal jabatan yang akan diberikan.
"Apapun keputusannya, kami percaya dan hormati," kata Edhy ditemui di Gedung MPR/DPR, Minggu (20/10).
Ketua Divisi Advokasi Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean mengatakan soal nama AHY sebagai calon menteri merupakan hak prerogatif Jokowi. Namun ia mengatakan jika diminta membantu, partai berlambang Mercy tersebut siap.
“Demokrat adalah gudang kader potensial,” kata Ferdinand, beberapa hari lalu.
(Baca: Kabinet Baru Jokowi Dikabarkan Tetap 34 Menteri, Ada Minimal 11 Wamen)
Menteri terbanyak berasal dari PDIP, meski tak semua calon menduduki kursi menteri. Ada beberapa orang yang memperoleh kursi wakil menteri.
Deret calon kuat dari PDIP yakni Pramono Anung, Yasonna Laoly, Bupati Ngawi Budi Sulistyono, Utut Adianto, Bambang Wuryanto, Hendrawan Supratikno, dan Aria Bima.
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri telah menyerahkan nama-nama kader partai sebagai calon menteri kepada Presiden Jokowi.
Daftar nama tersebut dibahas secara mendalam di pertemuan sebanyak dua kali. "Kita tunggu saja apa yang akan disampaikan Presiden," kata Hasto usai pelantikan Presiden di Kompleks Parlemen.
Sementara itu calon kuat menteri dari Golkar di antaranya Airlangga Hartarto, Agus Gumiwang dan mantan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) M. Zainul Majdi (Tuan Guru Bajang).
(Baca: Luhut & Sri Mulyani Disebut Tetap Menjabat, Airlangga Akan Jadi Menko)
Airlangga disebut bakal menjabat sebagai Menteri Koordinator Perekonomian, tak lagi menjadi Menteri Perindustrian. "Tunggu pengumuman presiden saja," komentar Airlangga.
Wakil Sekretaris Jenderal Golkar Maman Abdurrahman menyatakan menyerahkan beberapa nama, dan menyerahkan keputusannya kepada presiden. “Jumlahnya tergantung (keputusan) Presiden,” kata Maman, beberapa waktu lalu.
Ada pun calon dari NasDem, yakni Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Laiskodat dan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai NasDem Johnny G Plate.
Sempat beredar informasi, Viktor akan menjadi Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) dan Johnny sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral.
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menyatakan dirinya tidak mengetahui kader partainya yang masuk dalam kabinet Jokowi-Ma'ruf.
"Saya belum tahu. Saya belum dapat konfirmasi apapun. Barangkali saya yang paling terakhir tahu," kata Surya Paloh, di area Gedung DPR RI.
(Baca: Gubernur NTT Viktor Laiskodat Jadi Kandidat Menteri dari NasDem)
Dari Partai Kebangkitan Bangsa, kader yang digadang jadi pembantu Presiden adalah Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PDTT) Eko Putro Sandjojo, Ida Fauziah, dan Abdul Kadir Karding.
Baik Hanif dan Eko belum mendengar mengenai kemungkinan mereka akan menjabat kembali di kabinet Jokowi periode kedua. "Saya enggak tahu. Terus terang enggak tahu," kata Eko.
Bahkan Hanif telah menyiapkan diri bila tak kembali menjadi menteri. Sejak bulan lalu dia telah berkemas dari rumah dinas menteri.
Sedangkan calon menteri dari Persatuan Pembangunan (PPP) yang dikabarkan lolos ke kabinet yakni Asrul Sani.
(Baca: Jokowi Bakal Umumkan Kabinet Kerja Jilid 2 Besok Pagi)