Menanti Film Terbaik Piala Citra FFI 2019

Pingit Aria
13 November 2019, 17:16
Pemeran film Keluarga Cemara, Ringgo Agus Rahman (kanan), Nirina Zubir (kiri), Adhisty Zara (kedua kiri) dan Widuri Putri (kedua kanan) memberikan keterangan kepada media pada acara gala premier film Keluarga Cemara di Jakarta, Kamis (20/12). Film yang di
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Pemeran film Keluarga Cemara, Ringgo Agus Rahman (kanan), Nirina Zubir (kiri), Adhisty Zara (kedua kiri) dan Widuri Putri (kedua kanan) memberikan keterangan kepada media pada acara gala premier film Keluarga Cemara di Jakarta, Kamis (20/12). Film yang diangkat dari sinetron era 90-an itu mengisahkan tentang drama keluarga dalam menghadapi berbagai bentuk cobaan dan rintangan dalam menjalani kehidupan.

Panitia Festival Film Indonesia (FFI) 2019 telah mengumumkan daftar nominasi Piala Citra pada Selasa (12/11) malam. Ada lima judul film yang akan bersaing memperebutkan Piala Citra untuk kategori paling bergengsi Film Cerita Panjang Terbaik.

Kelima film tersebut adalah, 27 Steps of May, Bumi Manusia, Dua Garis Biru, Keluarga Cemara, serta Kucumbu Tubuh Indahku. Film yang berhak mengikuti seleksi adalah film yang diputar di bioskop pada periode 1 Oktober 2018 - 30 September 2019. 

Dari kelima judul tersebut, film Bumi Manusia dan Kucumbu Tubuh Indahku meraih nominasi terbanyak FFI 2019 dengan 12 kategori. Setelahnya, ada film Dua Garis Biru yang memperoleh 11 nominasi. Berikut ulasannya:

27 Step My May

27 Steps of May merupakan kolaborasi sutradara Ravi Bharwani dan penulis skenario Rayya Makarim. Film berdurasi 112 menit itu menceritakan kisah May, korban pemerkosaan saat umurnya masih 14 tahun.

Dalam film ini, Raihaanun tampil memikat sebagai May yang menjalani masa sulit akibat trauma. Ia pun mendapat nominasi Piala Citra sebagai pemeran utama wanita terbaik.

(Baca: Dari Gundala ke Bumi Manusia, Daftar Nominasi Piala Citra FFI 2019)

Bumi Manusia

Iqbal Ramadhan yang memerankan Minke dalam film ini memang tidak masuk dalam nominasi Pemeran Utama Pria Terbaik. Namun, cerita yang diadaptasi dari novel karya Pramoedya Ananta Toer ini berhasil menjadi film yang disukai banyak kalangan.

Cerita cinta antara Minke dan Annelis pada zaman kolonial ini cukup menguras emosi penonton. Hanung Bramantyo pun mendapat nominasi sebagai Sutradara Terbaik. Begitu pula Sha Ine Febriyanti yang dinominasikan sebagai Pemeran Utama Wanita Terbaik berkat perannya sebagai Nyai Ontosoroh.

Dua Garis Biru

Film Dua Garis Biru merupakan karya debut sutradara Gina S. Noer. Film ini menyoroti isu kehamilan tak diinginkan pada remaja.

Dara (Zara JKT48) dan Bima (Angga Yunanda) dua tokoh utama dalam film ini, masih duduk di bangku SMA ketika kehamilan itu terjadi. Akibatnya, Dara dikeluarkan dari sekolah dan Bima harus bekerja sembari menyelesaikan pendidikannya.

Zara dan Angga pun di dapuk masuk Nominasi Pemeran Utama Wanita dan Pria Terbaik.  Tidak ketinggalan, Cut Mini sebagai orang tua mereka berebut di Nominasi Pemeran Pendukung Wanita Terbaik.

(Baca: Mengenang Musisi Djaduk Ferianto Yang Tutup Usia Hari Ini)

Keluarga Cemara

Film ini diadaptasi dari sinetron legendaris Keluarga Cemara. Ketika diangkat ke Layar Lebar pun, sungguh sosok Abah dan Emak yang sederhana tetap menginspirasi. Konflik film yang sederhana tentang kemiskinan, keutuhan keluarga, dan teman-teman baru.

Para pemain andalan, seperti Ringgo Agus Rahman sebagai Abah dan Nirina Zubir sebagai Emak berhasil masuk jajaran Nominasi Pemeran Utama Pria dan Wanita Terbaik. Tak hanya sukses dari segi artistik, film ini juga berhasil memikat penonton hingga menjadi salah satu film terlaris tahun ini, berikut tabelnya:

Kucumbu Tubuh Indahku

Film ini mengisahkan kehidupan penari Lengger yang mengalami kekerasan dan trauma masa kecil. Film arahan sutradara Garin Nugroho ini juga sempat memicu kontroversi, bahkan penolakan di beberapa lokasi, karena mengangkat kisah kehidupan homoseksual. 

Garin, yang juga dinominasikan sebagai Sutradara Terbaik pun sempat prihatin atas penolakan yang terjadi. Menurutnya, anarkisme bakal mematikan keterbukaan daya pikir dan kualitas masyarakat. "Kehendak untuk hidup bersama tanpa diskriminasi dan kekerasan tidak akan pernah mati dibungkam oleh apapun," ujar Garin, beberapa waktu lalu.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...