Tak Tepat Sasaran, Jokowi Minta Penyaluran KUR Produktif Ditingkatkan

Dimas Jarot Bayu
9 Desember 2019, 15:43
Perajin memproduksi dandang di kawasan Cawang, Jakarta, Rabu (13/11/2019). Pemerintah menurunkan suku bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari 7 persen menjadi 6 persen per tahun, serta total plafon KUR naik 35,7 persen dari Rp140 triliun menjadi Rp190 triliu
ANTARA FOTO/Galih Pradipta
UMKM pengrajin dandang di kawasan Cawang, Jakarta. Jokowi perintahkan kepada jajarannya agar KUR bisa disalurkan ke sektor produktif.

Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta agar penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) dapat dialihkan ke sektor-sektor produktif. Dia menilai selama ini penyaluran KUR banyak yang tidak tepat sasaran.

“Saya kira ini yang harus kita carikan titik sumbatnya ada di mana, sehingga kita harapkan penyaluran KUR betul-betul bisa tepat sasaran dan bisa dinikmati oleh UMKM,” kata Jokowi saat membuka rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (9/12).

Jokowi menjelaskan bahwa selama ini KUR lebih banyak disalurkan ke sektor-sektor perdagangan. Sementara, KUR untuk sektor pertanian baru termanfaatkan sekitar 30% dan untuk sektor industri pengolahan mikro, kecil, dan menengah baru sekitar 40%. “Sektor perikanan dan pariwisata juga serapannya masih rendah,” kata Jokowi.

Presiden lantas memberikan beberapa alternatif skema KUR agar penyalurannya bisa tepat sasaran. Salah satunya adalah skema KUR khusus yang disesuaikan dengan kebutuhan sektor yang ada. Skema KUR khusus itu pun dapat diberikan dengan masa tenggang (grace period) yang disesuaikan dengan waktu produksi.

(Baca: Pemerintah Pesimistis Target KUR Sektor Produktif Tahun Ini Tercapai)

“Atau kita tawarkan skema KUR investasi dengan periode yang lebih panjang, sehingga pelaku UMKM bisa mengembangkan usahanya,” kata Jokowi kepada jajarannya yang hadir dalam ratas, di antaranya Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo, serta Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki.

Hadir juga Menteri Perdagangan Agus Suparmanto, Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo, Sekretariat Kabinet Pramono Anung, serta Menteri Sekretaris Negara Pratikno.

Adapun pemerintah telah menargetkan penyaluran KUR untuk sektor produktif tahun ini sebesar Rp 84 triliun atau 60% dari total target KUR sebesar Rp 140 triliun. Namun target tersebut diperkirakan tidak akan tercapai meskipun secara keseluruhan pemerintah optimistis target penyaluran KUR sebesar Rp 140 triliun bisa tercapai.

Sementara plafon anggaran untuk KUR tahun depan dinaikkan menjadi Rp 190 triliun dengan tingkat suku bunga yang diturunkan dari 7% menjadi 6%.

(Baca: Dorong UMKM, Suku Bunga KUR Turun Jadi 6% Mulai Januari 2020)

Reporter: Dimas Jarot Bayu

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...