BMKG Ramal Jakarta Diguyur Hujan Lebat Sepekan Ini, Berikut Faktornya
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG memperkirakan, hujan lebat berpotensi mengguyur wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi atau Jabodetabek dan sejumlah daerah di Indonesia sepanjang pekan ini.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG R. Mulyono R. Prabowo mengatakan, data internal BMKG mencatat bahwa hujan ringan-sedang yang berlangsung sejak semalam di sejumlah wilayah, khususnya di Jakarta mulai berhenti siang ini. Namun, ia melanjutkan, mayoritas wilayah di Jakarta bakal mengalami hujan kembali pada nanti malam hingga besok pagi.
"Masyarakat perlu waspada, adanya potensi hujan disertai kilat atau petir dan angin kencang di wilayah Jakarta Utara, Jakarta Barat, Jakarta Selatan, dan Jakarta Timur hingga dini hari nanti," ujar Prabowo kepada Katadata.co.id, Rabu (1/1).
Prabowo melanjutkan, ada sejumlah faktor yang menyebabkan banjir dapat terjadi di sejumlah wilayah di Jakarta dan sekitarnya. Faktor tersebut, yakni hujan yang terjadi di berbagai wilayah bersamaan, curah hujan yang tinggi, kondisi lingkungan, serta kondisi laut di sekitar.
Ia mengatakan, jumlah genangan air yang diserap tergantung pada permukaan tanah yang ditutup. Adapun makin banyak bangunan, maka makin sedikit yang diserap sehingga meningkatkan air yang mengalir. "Otomatis, air yang menggenang alias banjir bakal makin banyak," ujarnya.
(Baca: Jakarta Banjir, PLN Padamkan Listrik di Sejumlah Lokasi)
Adapun jika pasang-surut air laut akan mempengaruhi. Jika terjadi kondisi pasang, maka akan lambat untuk surut.
Prabowo melanjutkan, instansinya memprakirakan bahwa potensi cuaca ekstrem bakal terjadi di beberapa wilayah Indonesia dalam sepekan ke depan. "Kondisi tersebut dipicu oleh adanya fenomena atmosfer skala regional hingga lokal, yakni aktifnya Monsun Asia," jelas dia.
Monsun Asia menyebabkan sejumlah hal terjadi, seperti peningkatan pasokan massa udara basah di wilayah Indonesia, terbentuknya pola konvergensi, dan terjadinya perlambatan kecepatan angin di beberapa wilayah, suhu permukaan laut di sekitar wilayah perairan yang cukup hangat.
"Ini juga menambah pasokan uap air cukup tinggi untuk mendukung pembentukan awan hujan," ujar Prabowo. Ia melanjutkan, Monsun Asia juga menyebabkan adanya fenomena gelombang atmosfer Equatorial Rossby Wave dan Kelvin Wave yang signifikan di sekitar wilayah Indonesia.
Berdasarkan kondisi tersebut, BMKG memprakirakan dalam sepekan ke depan bakal ada potensi cuaca ekstrem berupa curah hujan dengan intensitas lebat yang dapat disertai kilat atau petir, dan angin kencang. Potensi ini diprakirakaan terjadi di beberapa wilayah.
(Baca: Anies: Banjir Kiriman dari Depok Tiba di Jakarta Jam 3 Sore)
Pada periode 1-4 Januari 2020, kondisi tersebut diperkirakan terjadi di Lampung, Banten, Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Yogyakarta, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Sulawesi Utara. Lalu Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku, dan Papua.
Sementara pada 5-7 Januari 2020, hujan lebat berpotensi terjadi di Bengkulu, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Yogyakarta, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan, Maluku, Papua Barat, dan Papua.
"Masyarakat diimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin," ujar Prabowo.
Ia melanjutkan, bagi masyarakat yang hendak memperoleh informasi terkini, BMKG membuka layanan informasi cuaca 24 jam melalui situs http://www.bmkg.go.id serta mengakses akun media sosial di Instagram dan Twitter @infoBMKG, atau dapat langsung menghubungi kantor BMKG terdekat.