Menlu: 10% Mahasiswa RI Berada di Wuhan saat Virus Corona Merebak
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyebutkan, ada 428 mahasiswa asal Indonesia yang tengah menempuh pendidikan di Wuhan, Tiongkok. Dari jumlah tersebut, hanya 10% yang berada di kota itu saat virus corona merebak.
Sedangkan 90% mahasiswa lainnya tengah kembali ke Indonesia. "Karena mereka saat ini sedang liburan," kata Retno di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (23/1).
Wuhan merupakan kota di Tiongkok yang pertama kali terserang wabah virus corona. Pemerintah Negeri Tirai Bambu pun mengisolasi wilayah tersebut, supaya virus tidak menyebar ke daerah lain.
Retno mengatakan, para mahasiswa yang kembali di Tanah Air itu akan berangkat ke Tiongkok pada pertengahan Februari nanti. Karena itu, Kedutaan Besar RI (KBRI) di Negeri Panda terus berkomunikasi dengan pihak kampus di sana.
(Baca: Cegah Virus Corona Menyebar, Tiongkok Isolasi Kota Wuhan)
Menurut Retno, kementerian ingin mengetahui apakah kegiatan akademik tetap berjalan seperti biasa ketika ada wabah virus corona. "Atau kemudian ada pengaturan yang berbeda, itu yang terus dikomunikasikan," kata dia.
Secara total, ada 2.557 mahasiswa asal Indonesia yang menempuh pendidikan di Tiongkok. Dari jumlah tersebut, 1.280 di antaranya berada di Beijing dan 849 di Shanghai.
Sejauh ini, KBRI di Tiongkok terus mengontak Warga Negara Indonesia (WNI) yang bukan mahasiswa di wilayah tersebut. Sejauh ini, mereka tidak terdampak virus corona.
(Baca: Moeldoko Tegaskan Virus Corona Belum Masuk Indonesia)
Virus corona merupakan penyakit baru yang awalnya terdeteksi di Wuhan, Tiongkok. Data per kemarin (22/1), 555 orang terinfeksi virus yang mirip dengan SARS dan MERS tersebut.
Sebanyak 17 orang di antaranya meninggal karena virus corona. Virus tersebut telah menyebar ke Thailand, Jepang, Korea Selatan, Taiwan, dan Amerika Serikat.
Karena itu, pemerintah Tiongkok memutuskan untuk menutup akses Wuhan ke wilayah lainnya. Otoritas setempat mengatakan seluruh layanan transportasi publik seperti kereta, bus, dan kapal feri telah ditutup.
Begitu pula penerbangan domestik dan internasional disetop sejak pukul 10.00 waktu setempat. Tak hanya itu, otoritas setempat menutup akses jalan tol dari dan menuju ibu kota Provinsi Hubei itu.
Mereka juga memerintahkan 11 juta penduduk Wuhan tidak meninggalkan kota. “Untuk menghentikan penyebaran virus dan menjamin keselamatan masyarakat,” demikian bunyi pemberitahuan pemerintah setempat yang dilansir dari Xinhua, Kamis (23/1).
(Baca: Pekerja Huawei Diduga Terpapar Virus Corona, BRI: Hanya Demam & Radang)