Kemenlu Sebut 287 WNI di 2 Kapal yang Dikarantina Dalam Kondisi Sehat
Buat ringkasan dengan AI
Pemerintah memastikan 287 warga negara Indonesia (WNI) yang berada di kapal pesiar Diamond Princess dan Dream World saat ini dalam kondisi sehat. Dua kapal tersebut saat ini sedang dikarantina otoritas setempat lantaran adanya sejumlah penumpang yang terjangkit virus corona.
Pelaksana Tugas (Plt) Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah mengatakan, 78 WNI yang bekerja sebagai anak buah kapal (ABK) Diamond Princess yang dikarantina Jepang dalam kondisi baik.
Begitu pula dengan 209 WNI kru Dream World yang diisolasi Hong Kong juga sejauh ini tak terinfeksi virus corona. "Sehingga kondisi kesehatan dan kondisi psikologi pun dalam kondisi yang baik," kata Faizasyah di Kantor Staf Presiden, Jakarta, Senin (10/2).
(Baca: Wabah Virus Corona, 21 WNI Pulang dari Tiongkok Tanpa Karantina )
Faizasyah mengatakan Kedutaan Besar RI (KBRI) di Tokyo terus berkomunikasi dengan 78 WNI lewat grup Whatsapp untuk memantau kondisi mereka. Dia juga menjelaskan fasilitas yang diberikan oleh otoritas Jepang sangat baik.
Ia juga memastikan pemerintah Indonesia terus memberikan dukungan dan perlindungan bagi 209 kru kapal Dream World di Hong Kong. Selain para ABK yang dikarantina, beberapa BUMN yang berbasis di Hong Kong juga terus mengupayakan kesehatan buruh migran asal RI di sana terjaga.
Hal tersebut dilakukan dengan membagikan sekitar 30 ribu masker kepada mereka. "Dengan demikian, kami perhatikan kondisi kesehatan mereka dan memastikan terlindungi dari penyebaran virus di wilayah Hong Kong," kata Faizasyah.
(Baca: Bantah Harvard, Kemenkes Pamer Kemampuan Deteksi Virus Corona)
Kapal pesiar Diamond Princess yang membawa 3.711 orang telah dikarantina selama 14 Februari di Pelabuhan Yokohama sejak 5 Februari 2020. Hal itu dilakukan karena ada 130 orang yang telah positif terjangkit virus corona.
Sementara itu, kapal pesiar Dream World yang membawa 3.600 orang telah dikarantina di Pelabuhan Victoria, Hong Kong sejak 6 Februari 2020. Kapal tersebut dikarantina setelah diketahui adanya 3 penumpang yang terinfeksi virus corona.
