Kisah Pemain Bayern Munich yang Lahir di Kamp Pengungsian
Seorang bayi laki-lahir di kamp pengungsian di Bududuram, Ghana pada 2 November 2000. Bayi tersebut diberi nama Alphonso Boyle Davies. Orangtuanya adalah warga negara Liberia yang mengungsi ke Ghana karena terjadi perang saudara.
Di usia lima tahun, Davies kembali pindah negara. Kali ini, sang orangtua hengkang ke Kanada. Di usia 14 tahun, Davies bergabung dengan tim yunior Vancouver Whitecaps pada 2015.
Hanya perlu waktu satu tahun, Davies melakukan debut di liga sepak bola Amerika Serikat (MLS). Pada Juni 2017, Davies menorehkan sejarah sebagai pemain termuda yang tampil bersama tim nasional Kanada.
Tak lama berselang, Davies kembali mencatat rekor sebagai pemain termuda yang mencetak gol untuk tim nasional Kanada di ajang Piala Emas CONCACAF. Davies juga menjadi pemain termuda yang mencetak gol di turnamen Piala Emas.
Pada Januari 2019, Davies melanglang buana ke Eropa ketika Bayern Munich meminangnya dengan nilai transfer hampir 10 juta poundsterling.
“Ketika pertama kali sampai di Bayern Munich, saya sama sekali tidak percaya. Ketika masuk ke ruang ganti, saya bertemu Arjen Robben dan dia menyalami saya dan berkata: Hai, saya Arjen. Di kepala saya, saya berpikir: Kamu tidak perlu mengenalkan diri,” kata Davies seperti dilansir dari BBC.
“Ketika saya menandatangani kontrak, saya mengunggah foto dengan pose memegang kostum tim di Instagram dan ada salah satu komentar: Matt Hummels follow kamu dan kamu tidak memfollow balik,”
“Saya mencari nama dia, memfollow kembali dan dia mengirim pesan: Selamat datang di tim, tidak sabar bertemu dengan kamu. Saya membalas: Terima kasih, saya tidak sabar untuk segera datang,” ujarnya.
Tak lama kemudian, semakin banyak pemain yang memfollow akun Instagram Davies.
“Awalnya saya tidak percaya bahwa mereka asli tetapi ada tanda biru, jadi saya percaya bahwa mereka adalah asli,” lanjutnya.
Davies sudah tampil pada 26 pertandingan bersama Bayern Munich . Salah satu penampilan Davies yang menarik perhatian pecinta sepak bola adalah ketika Bayern menang 3-0 atas Chelsea, dalam pertandingan pertama babak 16 besar liga Champions, Selasa (25/2) lalu.
Tampil di posisi bek kiri, Davies dipilih sebagai Pemain Terbaik oleh Kepala Penulis BBC, Phil McNulty.
“Davies memberikan kekuatannya di lapangan dan memenangkan perebutan bola di lini pertahahan dengan kecepatannya,” kata bos Bayern, Hansi Flick.
Davies mengatakan, tampil di stadion Stamford Bridge ibarat mimpi yang menjadi kenyataan.
“Ayah saya adalah fans berat Chelsea dan bisa tampil di stadion ini ibarat sebuah mimpi yang menjadi kenyataan. Kami bermain baik di babak pertama dan meningkatkan serangan di babak kedua,” ujar Davies.
Umpan Davies kepada Robert Lewandowski yang membuahkan gol ketiga merupakan asis ketiganya di Liga Champions. Sebagai anak muda, Davies juga terjangkit demam Tik-Tok di mana gambar dari adegan pertunjukan Amerika Brooklyn Nine Nine menjadi viral.
“Dia orang yang lucu dan sangat energik serta punya kaki kiri yang bagus. Dia punya kemampuan yang tidak dimiliki pemain laun dan tentunya menjadi modal bagus di masa depan,” kata pemain senior Bayern Munich, Thomas Mueller.
Kini, pemain yang lahir di kamp pengungsian di sebuah kota kecil di Ghana tersebut sudah mencuri perhatian dunia lewat aksinya di lapangan sepak bola.
Data dan Fakta
- Pemain pertama kelahiran 2000 yang mencetak gol di turnamen internasional
- Mencetak dua gol ketika timnas Kanada mengalahkan French Guianan di Piala Emas 2017
- Pemain dengan rekor transfer terbesar di MLS ketika pindah ke Bayern Munich