Mendagri Instruksikan Aparat Tindak Tegas Pelaku Kekerasan di Papua
Kementerian Dalam Negeri meminta aparat keamanan, TNI dan Polri, menindak tegas Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang sering melancarkan aksi teror dan kekerasan di Papua. Hal itu perlu dilaksanakan jika pendekatan dialog atau soft approach melalui tokoh-tokoh masyarakat tidak dihiraukan.
Apalagi masyarakat sudah meminta diungsikan ke wilayah yang lebih aman."Seandainya soft approach tidak bisa dilaksanakan dan mereka melanggar hukum apalagi sampai ada yang meninggal, kami harus bertindak tegas," kata Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian di Jakarta, Selasa (10/3).
Pemerintah pun sudah membentuk tim Satuan Tugas (Satgas) yang terdiri dari unsur TNI dan Polri untuk mengamankan wilayah Papua, khususnya daerah-daerah rawan seperti area tambang PT Freeport Indonesia. Upaya ini telah mendapatkan lampu hijau dari Pemerintah Daerah Mimika.
"Langkah berikutnya yaitu yang diamankan agar difasilitasi oleh Pemda Mimika dan kami sudah berkomunikasi," kata dia.
(Baca: Ribuan Pengungsi Warga Tembagapura Memperpanjang Daftar Teror di Papua)
Sebelumnya, Kepala Kepolisian Daerah Papua Irjen Polisi Paulus Waterpauw meminta dukungan masyarakat Papua agar dapat memberantas KKB. Sebab, KKB sering membaur dengan warga lokal agar tidak mudah dideteksi keberadaannya oleh aparat.
"Saya sangat berharap masyarakat ikut membantu, bila ada pelaku-pelaku kekerasan ini berseliweran di sekitar tempat tinggal masyarakat, tolong segera disampaikan kepada kami," kata Irjen Paulus dilansir dari Antara.
Dalam kasus terbaru, satu orang anggota Brimob Resimen III Jakarta yaitu Bharatu (Anumerta) Doni Priyanto ditembak KKB Kali Kopi pimpinan Jony Botak di Jipabera, sekitar Kampung Aroanop, Distrik Tembagapura, Mimika, pada Jumat (28/2) petang.
Bharatu Doni gugur saat terjadi kontak tembak antara KKB dengan Satgas Nemangkawi yang dipimpin Ipda Dani Eko Setyawan. Saat itu, petugas keamanan tengah mengamankan daerah rawan di Kabupaten Mimika.
Almarhum meninggal dunia dalam usia 23 tahun. Dia bertugas sebagai anggota Polri sejak 2017 dan berdinas di Resimen III Pasukan Pelopor Koorps Brimob Polri sebelum dipindahkan ke Papua yang tergabung dalam Satgas Nemangkawi sejak 2 September 2019.
(Baca: Masalah Lahan Jadi Hambatan Terberat Investasi di Papua)