Jokowi Minta Petani Perluas Pilihan Tanam Komoditas Pertanian

Dimas Jarot Bayu
12 Maret 2020, 11:59
Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo
Antara/Hafidz Mubarak A
Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta petani yang tergabung dalam Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) memilih beragam komoditas pertanian yang memiliki nilai jual tinggi dan ceruk yang besar.

Menurutnya, selama ini para petani memilih komoditas pertanian yang itu-itu saja, seperti kelapa sawit dan karet.

“Yang banyak sekarang ini kita tanamnya sawit, karet. Dari dulu itu-itu saja yang ditanam,” kata Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Kamis (12/11).

Menurut Jokowi, sedikitnya komoditas pertanian yang dipilih bisa merugikan petani sendiri, terutama jika harga di pasaran sedang turun. Salah satu komoditas pertanian yang menurut Jokowi layak dilirik adalah cengkeh, sebab pengolahannya menjadi minyak aksiri memiliki potensi yang bagus, sebab permintaan di dunia cukup besar.

“Itu permintaannya banyak, dari Perancis, Milan, tapi tidak pernah kita kerjakan secara serius,” kata Jokowi.

(Baca: Dorong Produksi, Kementan Bidik Ekspor Hasil Kebun Naik 3 Kali Lipat)

Jokowi pun meminta para petani bisa menanam komoditas pertanian buah-buahan tropis, seperti manggis dan durian, terutama manggis karena permintaannya cukup tinggi dari Timur Tengah, Eropa, dan Tiongkok. Permintaan yang cukup tinggi terhadap manggis ini sayangnya tidak mampu dimanfaatkan, karena suplai manggis dari Indonesia masih minim.

Selain cengkeh dan buah-buahan tropis, Jokowi juga meminta para petani bisa menanam komoditas pertanian lain, seperti rempah-rempah dan tanaman herbal. Pasalnya, dua jenis komoditas pertanian ini tengah marak dicari, seiring merebaknya wabah novel coronavirus (Covid-19).

Peningkatan konsumsi komoditas pertanian seperti tanaman herbal ini dicontohkan oleh Jokowi sendiri, di mana dari sebelumnya ia hanya mengkonsumsi campuran temulawak, jahe, sereh, dan kunyit satu kali setiap pagi, menjadi tiga kali sehari karena adanya kekhawatiran wabah Covid-19.

“Itu yang menyebabkan mungkin (harganya) naik ya itu, karena enggak diminum sekali, tapi tiga kali. Sekarang tamu saya kalau pagi, siang, malam juga saya beri minuman itu,” kata dia.

(Baca: Manfaat Jahe Merah yang Diburu karena Disebut Mampu Menangkal Corona)

Reporter: Dimas Jarot Bayu

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...