PGN Percepat Pembangunan Insfrastruktur Terminal LNG Teluk Lamong

Image title
Oleh Tim Publikasi Katadata - Tim Publikasi Katadata
19 Maret 2020, 18:54
PGN
dok. PGN
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Jakarta --- PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) berkomitmen terus berupaya merealisasikan proyek-proyek strategis guna menunjang perluasan penyaluran gas bumi di berbagai wilayah. Satu upaya untuk menjaga keandalalan pasokan gas bumi adalah pembangunan Terminal LNG Teluk Lamong, Surabaya, Jawa Timur.

Pembangunan Proyek LNG Teluk Lamong dengan target untuk memenuhi pasokan gas bumi akan mulai diuji coba Mei 2020 mendatang dengan kapasitas 40 MMSCF. “Di tengah kondisi penyebaran Covid-19, kami tetap berkomitmen untuk menyelesaikan proyek ini. Saat ini progressnya sudah sekitar 90 persen,” ujar Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN, Redy Ferryanto, di sela-sela kunjungannya untuk meninjau progress pembangunan Terminal LNG Teluk Lamong, Kamis, (19/03/2020).

Redy menjelaskan, Terminal LNG Teluk Lamong merupakan bagian dari proyek strategis PGN untuk memberikan pelayanan yang massif dari pemanfaatan gas bumi. Berdasarkan perhitungan, apabila pembangunan Terminal LNG Teluk Lamong rampung secara permanen, dapat memenuhi permintaan gas di Jawa Timur sebesar 180 MMSCFD pada 2023. “Dengan diselesaikannya pembangunan LNG Teluk Lamong, juga dapat menjadi optimalisasi portofolio LNG domestik maupun ketahanan pasokan gas bagi jaringan terintegrasi trans Jawa dan Trans Sumatera ke depan,” tambah Redy.

Pada kesempatan tersebut Redy juga meninjau penyelesaikan pembangunan pipa gas bypass Trosobo-Krian, Sidoarjo dengan diameter 10 inchi guna meningkatkan keandalan jaringan pipa gas di Jawa bagian timur. Proyek yang dibangun sejak Oktober 2019, ditargetkan terpasang sepanjang 4.52 KM dengan rincian 3,7 km di ruas Jalan Bypass Krian dan 820 meter di ruas Jalan Trosobo Taman.

“Asumsi kapasitas penyaluran gas di Jaringan pipa Trosobo- Krian saat ini sebesar ± 131 MMSCFD. Diharapkan proyek ini dapat selesai sesuai dengan rencana, karena kebutuhan gas yang semakin meningkat khususnya industri,” ungkap Redy. Salah satu output dari proyeksi percepatan pembangunan proyek Jawa bagian Timur menurut Redy adalah untuk pengembangan kawasaan industri baru berbasis gas bumi.

Menurut Redy, jaringan pipa gas dan Terminal LNG Teluk Lamong ini akan menjamin wilayah baru mendapatkan pasokan gas secara berkelanjutan. Infrastruktur yang berkembang dan ketahanan pasokan yang terjamin, diyakini dapat mendukung berkembangnya sentra industri baru yang diharapkan dapat berdampak langsung terhadap pertumbuhan ekonomi. “Perhitungan kami, akan ada peningkatan pelanggan industri baru di Jawa Timur apabila pasokan dan distribusi gasberdampak,” kata Sekretaris Perusahaan PGN, Rachmat Hutama. Dengan demand di atas 160 MMSCFD, sesuai rencana kerja PGN 2020, PGN menargetkan penambahan pelanggan industri sebanyak 650 pelanggan.

Menjadi komitmen utama bagi PGN sebagai subholding gas, untuk mendukung industri makin maju sehingga dapat memberikan benefit berkelanjutan bagi negara. Program perluasan layanan baik konektivitas maupun aksebilitas gas bumi PGN diharapkan dapat optimal untuk pengembangan layanan untuk industri dan komersial.

“Dalam lima tahun ke depan, PGN menargetkan volume 1800 BBTUD Niaga Domestik dapat diwujudkan, salah satunya untuk menyokong produktivitas industri dalam negeri. Tak hanya di Jawa Timur, tetapi juga untuk ketersediaan gas yang andal dapat memajukan industri di wilayah lain.” imbuh Rachmat.

Adapun penambahan infrastruktur gas untuk menunjang target tersebut yaitu 500 KM pipa distribusi untuk eksisting dan perluasan wilayah, 528 KM pipa transmisi, 7 LNG filling station untuk truk maupun kapal, 5 FSRU, dan 34 Mini LNG untuk seluruh sektor pengguna gas bumi.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...