Ukrida Pinjamkan Rumah Sakit untuk Tangani Pasien Virus Corona
Meningkatnya penyebaran virus corona membuat Universitas Kristen Krida Wacana atau Ukrida berinisiatif meminjamkan rumah sakit pendidikan di lingkungan kampusnya untuk menangani pasien positif Covid-19. Hal itu disampaikan Rektor Ukrida Wani Devida Gunardi saat bertemu dengan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko di Kantor Staf Presiden, Gedung Bina Graha, Jakarta, Selasa (24/3).
Menurut Wani, rumah sakit tersebut telah selesai dibangun namun belum beroperasi. Biarpun begitu, rumah sakit itu sudah siap menangani pasien terinfeksi virus corona.
“Kami ingin mengambil peran lebih lanjut untuk membantu pemerintah tanggulangi COVID-19,” kata Wani dalam siaran pers pada Selasa (24/3).
Wani menjelaskan rumah sakit tersebut sudah memiliki fasilitas dan peralatan untuk melayani pasien rawat inap. Sedangkan izin operasional saat ini sedang dalam proses di Dinas Kesehatan DKI Jakarta.
RS Ukrida yang berlokasi di Kebon Jeruk Jakarta Barat tersebut memiliki fasilitas dan sarana yang cukup memadai. Untuk ruang rawat inap tersedia sebanyak total 278 tempat tidur, disertai ruang isolasi. Selain itu, untuk konfigurasi rawat intensif tersedia sekitar 42 tempat tidur berupa ruangan HCU, ICU, ICU isolasi dan lainnya.
(Baca: Baru Sehari Beroperasi, RS Wisma Atlet Rawat 71 Pasien Positif Corona)
Kemudian, untuk konfigurasi Instalasi Gawat Darurat terdiri dari 11 tempat tidur dan dilengkapi ruang isolasi. Kesiapan RS Ukrida ini menambah daftar tempat rujukan untuk menangani pasien corona Covid-19. Terakhir, pemerintah menyiapkan RS darurat di Wisma Atlet Kemayoran.
Moeldoko sebagai wakil pemerintah pun menyambut baik inisiatif Ukrida. Sebab, dibutuhkan kerja sama semua elemen masyarakat untuk menangani pandemi corona.
“Kami tentu senang dan mengapreasi adanya inisiatif seperti ini. Kita harus bergotong-royong dan memiliki kesadaran yang sama untuk mengantisipasi wabah ini.” ujar Moeldoko.
Rencananya Tim dari KSP akan mengomunikasikan tawaran tersebut ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sebagai Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19. “Selain itu, akan ada tim dari KSP yang melihat lokasi sehingga diketahui nantinya akan difungsikan sebagai apa,” kata Moeldoko
Hadir dalam pertemuan itu, Plt Deputi II KSP Abetnego Tarigan, Tenaga Ahli Utama KSP Brian Sri Prahastuti, Dekan Fakultas Kedokteran Ukrida Anton Castilani, dan Direktur Rumah Sakit Ukrida Fushen.
(Baca: Pasien Positif Corona RI Melonjak Jadi 686 Orang, 55 Meninggal Dunia)