Sejarah Ibadah Haji Ditiadakan Karena Wabah

Image title
2 April 2020, 11:44
Sejumlah siswa Taman Kanak-Kanak mengikuti manasik haji di Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (15/2/2020). Kegiatan itu untuk mengenalkan tata cara melaksanakan ibadah haji sejak usia dini.
ANTARA FOTO/Didik Suhartono
Sejumlah siswa Taman Kanak-Kanak mengikuti manasik haji di Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (15/2/2020). Kegiatan itu untuk mengenalkan tata cara melaksanakan ibadah haji sejak usia dini.
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Pemerintah Arab Saudi mengimbau umat muslim di seluruh dunia tak melaksanakan ibadah haji tahun ini sehubungan dengan semakin meluasnya virus Corona. Sedianya ibadah haji akan dilaksanakan pada Juli mendatang sesuai penanggalan Arab dzulhijjah yang menjadi waktu pelaksanaan ibadah ini dalam hukum Islam.

Virus Corona sampai saat ini, menurut data John Hopkins University and Medicine, sudah menyebar ke 180 negara. 937.091 orang telah dinyatakan positif mengidap virus bernama resmi Covid-19 ini. 47.231 orang telah meninggal dan 193.764 orang sembuh.

Di Arab Saudi, menurut data yang sama, 1.720 orang tercatat positif Covid-19. Dari jumlah itu 16 orang meninggal dunia dan 264 orang sembuh.

“Dengan keadaan pandemi global saat ini, kerajaan terpanggil untuk melindungi kesehatan umat Muslim. Oleh karena itu kami telah meminta semua kamu Muslim di seluruh dunia untuk menunggu sebelum melakukan kontrak haji hingga situasinya jelas,” kata Menteri Mohammed Saleh Benten melansir Aljazeera.

Kendati begitu, pemerintah Arab Saudi menyatakan tetap siap melayani para jamaah haji dari seluruh dunia. Karena bagi mereka pendapatan dari ibadah haji sangat besar. Diperkitakan 2,5 juta Muslim akan mengunjungi tanah haram pada tahun ini.

Terkait imbauan pemerintah Saudi, Kemnterian Agama Indonesia menyatakan persiapan ibadah haji tahun ini terus berjalan. Hal ini disampaikan Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama, Nizar Ali pada 19 Maret lalu.

Indonesia merupakan salah satu negara dengan jamaah haji terbesar di dunia. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan  203.350 orang berangkat pada 2018. Meningkat dari tahun 2017 yang sebanyak  203.070 orang. Data selengkapnya bisa dilihat dalam Databoks di bawah ini:

 

(Baca: Corona Meluas, Arab Saudi Imbau Umat Muslim Tunda Haji & Umrah)

Sebenarnya pelaksanaan ibadah haji bukan kali ini saja terkendala. The Saudi King Abdul Aziz Foundation for Research and Archives bulan lalu mengeluarkan data bahwa ibadah haji pernah 40 kali ditiadakan. Muali dari karena perang sampai wabah penyakit. Berikut adalah daftar wabah yang pernah mengganggu pelaksanaan ibadah haji:

Wabah Thaun

Pada 1814 sebuah wabah melanda Arab Saudi, termasuk di Mekkah dan Madina. Tak diketahui dengan pasti nama wabah ini. Namun Kerajaan Arab Saudi mencatatnya sebagai wabah thaun. Sebenarnya thaun juga memiliki arti wabah dalam bahasa Arab dan mulai dikenal setelah menimpa tanah Hijaz pada masa kekhalifahan Umar bin Khattab dengan skala lebih kecil.

Akibat wabah thaun ini, 8000 orang tercatat meninggal dunia dan ka’bah harus ditup sementara.

Wabah India

Selanjutnya adalah wabah India yang terjadi pada 1831. Penamaan wabah ini karena dipercaya datang dari India. Besar kemungkinan adalah kolera, karena pada tahun itu tengah berlangsung gelombang ketiga kolera yang bermula dari India.

Wabah India terjadi di tengah pelaksanaan ibadah haji. Walhasil lebih kurang tiga perempat jamaah meninggal dunia dan pelaksanaan ibadah haji akhirnya disudahi di tengah jalan sebelum masanya habis.

Wabah 1837

Tak pasti wabah apa yang melanda Arab Saudi pada 1837 dan tak ada jumlah pasti korbannya. Namun akibat wabah ini pelaksanaan ibadah haji harus ditiadakan sampai tiga tahun sesudahnya.

Wabah Kolera 1846-1892

Kolera yang oleh WHO akhirnya ditetapkan sebagai epidemi tercatat menghantam Arab Saudi dalam rentang tahun 1846-1892. Akibatnya, ibadah haji pada 1850, 1865 dan 1883 harus ditiadakan. Begitupun pada 1858 wabah ini menyebabkan banyak penduduk Arab Saudi mengungsi ke Mesir dan membangun karantina kesehatan di daerah Bir Anbar.

Selama rentang waktu itu ibadah haji pernah dilakukan pada 1864 dan hasilnya 1000 jamaah meninggal per hari. Dalam keadaan ini, Mesir mengirim dokter dalam jumlah besar ke Arab Saudi untuk menyelamatkan nyawa warganya.

Wabah Meningitis

Terakhir kali ibadah haji ditiadakan karena wabah adalah pada 1987. Saat itu wabah meningitis melanda Arab Saudi menjelang pelaksanaan ibadah haji. Cepatnya penyebaran penyakit ini membuat 10 ribu calon jamaah haji yang telah tiba terinfeksi.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...