50% ICU RS Pemerintah Tanpa Ventilator, Erick Akan Cari ke Ujung Dunia

Ihya Ulum Aldin
7 April 2020, 15:28
erick thohir, ventilator, menteri bumn, virus corona, covid 19, alat kesehatan
Adi Maulana Ibrahim|Katadata
Menteri BUMN Erick Thohir menugaskan jajarannya mencari ventilator untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri yang terus meningkat seiring bertambahnya pasien corona.
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Kebutuhan alat bantu pernapasan atau ventilator di rumah sakit meningkat seiring bertambahnya pasien positif virus corona alias Covid-19 di Indonesia. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir pun turut berupaya memenuhi kebutuhan alat kesehatan tersebut.

Erick Thohir mengatakan bahwa banyak pihak sudah menyumbangkan ventilator, meski masih belum mencukupi kebutuhan. Sebagai gambaran, dari 661 ruang perawatan intensif atau intensive care unit (ICU) di rumah sakit milik pemerintah, baru 50% yang memiliki ventilator. Untuk memenuhi sisanya, salah satu opsi yaitu produksi ventilator dari dalam negeri.

"Di rapat dengan Presiden (Joko Widodo), Kepala BNPB (Doni Monardo) sampaikan alternatif pembuatan ventilator lokal. Ada UI dan ITB, kami siap saja (membeli)," kata Erick dalam konferensi pers virtual, Selasa (7/4).

Dia mengatakan, standar ventilator bakal diperhatikan untuk membeli produk lokal itu. Sementara, terkait dengan pengawasan, pembinaan, dan pemberian izin, berada di Kementerian Perindustrian dan Kementerian Kesehatan.

(Baca: Wakil Menteri BUMN Minta Bantuan Ventilator ke CEO Tesla Elon Musk)

"Ventilator itu mesti ada standar, izin bukan dari kami, tapi Kemenkes. Kalau sudah ada standar yang sesuai, kami akan pakai," katanya.

Sebelumnya, Erick juga telah menugaskan wakilnya, Budi Gunadi Sadikin untuk turut membantu mencari ventilator. "Saya ditugaskan sama Pak Menteri untuk cari ventilator sampai ke ujung dunia, termasuk Elon Musk nge-tweet, kami kejar juga," kata Budi.

Meski begitu, Budi mengaku kecil kemungkinannya Elon Musk membantu pengadaan ventilator di Tanah Air. Pasalnya di Amerika Serikat (AS) juga sedang kekurangan banyak ventilator. Menurutnya, negara yang masih mampu membuat dan mensuplai ventilator ke berbagai negara, yaitu Tiongkok dan Rusia.

"Tapi, karena tugas Pak Menteri suruh cari (ventilator) ke pelosok negeri, aku cari kemanapun," kata mantan Direktur Utama Bank Mandiri tersebut.

(Baca: Korporasi Lawan Corona: Apple Buat Pelindung Wajah, Tesla Ventilator)

Seperti diketahui, pembuat kendaraan listrik besutan Elon Musk Tesla juga berencana membantu rumah sakit dengan mengembangkan ventilator dari komponen kendaraan.

"Kami sedang mencoba membuat beberapa ventilator dari suku cadang mobil, sehingga kami dapat membantu industri medis," kata Vice president of vehicle engineering Tesla Lars Moravy dikutip dari CNBC.com pada Senin (6/4).

Pabrik perusahaan di New York akan digunakan Tesla untuk memproduksi alat medis penunjang pernafasan itu. Tesla mengkombinasikan mesin medis dan komponen suku cadang mobil untuk membangun ventilator.

(Baca: Erick Thohir Ungkap Banyak BUMN Terpukul Corona: Utang Naik, Kas Minus)

Reporter: Ihya Ulum Aldin

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...