Konsumsi Gas PGN Kuartal I Turun 15% Efek Corona, Terbesar dari Ritel
PT Perusahaan Gas Negara Tbk atau PGN menyatakan bisnisnya ikut terdampak pandemi corona. BUMN gas ini bahkan memproyeksi penyerapan gas sepanjang 2020 anjlok hingga 31,59 BBTUD.
Direktur Utama PGN Gigih Prakoso mengatakan konsumsi gas sepanjang kuartal pertama tahun ini sudah turun 15% secara tahunan. Adapun penurunan konsumsi terbesar berasal dari sektor retail.
"Untuk sektor retail diproyeksikan turun 18,66 BBTUD, korporat 10 BBTUD, dan calon pelanggan baru sekitar 3 BBTUD," kata Gigih dalam rapat bersama Komisi VI DPR via video conference, Kamis (16/4).
Pihaknya pun memproyeksi penurunan konsumsi gas bakal berlangsung hingga Juli 2020. Secara total, konsumsi gas pelanggan retail turun 40 BBTUD dan korporat sebesar 60 BBTUD.
"Dengan proyeksi awal tersebut, secara total turun 31,59 BBTUD sepanjang 2020," kata dia.
(Baca: PGN Berupaya Jaga Kinerja Bisnis di Tengah Penurunan Harga Gas)
Sebelumnya, Direktur Komersial PGN Dilo Seno Widagdo menyatakan penurunan permintaan paling besar disumbang oleh sektor industri keramik sebesar 15%. Selain itu, industri oleochemical turun 12% dan gelas 11%.
Kemudian, industri otomotif, logam, dan manufaktur turun sebesar 5%. Lalu, pusat perbelanjaan turun sebesar 3%.
Dilo pun memperkirakan masa puncak penurunan konsumsi gas karena Covid-19 bakal terjadi pada Juni-Juli 2020. Dia memproyeksi penurunan permintaan gas sepanjang tahun ini turun 10%.
Meski demikian, Dilo mengatakan penurunan harga minyak mentah dunia membuat harga gas alam cair (liquefied natural gas/LNG) turun 30%-40%. Hal itu bisa menjadi momentum bagi perusahaan untuk mengembangkan pasar baru.
"Kami melihat LNG sudah lebih murah daripada harga gas yang diproduksi di darat atau di sekitar pulau Jawa dan Sumatera," ujar Dilo.
(Baca: PGN Proyeksi Permintaan Gas Industri Tahun Ini Turun 10% Karena Corona)