ExxonMobil Kumpulkan Data untuk Eksplorasi Migas di Wilayah Terbuka
ExxonMobil Cepu Ltd berencana melaksanakan kegiatan eksplorasi migas di wilayah terbuka. Perusahaan asal Amerika Serikat itu pun terus mengevaluasi beberapa wilayah kerja yang berpotensi memiliki cadangan migas.
Vice President Public and Government Affairs, ExxonMobil Indonesia Azi Alam menjelaskan pihaknya masih membutuhkan pemetaan yang lebih lengkap dan mendalam untuk memulai kegiatan eksplorasi di wilayah terbuka. Pihaknya pun tengah mengumpulkan data dari Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas atau SKK Migas.
"Ini komitmen kami. Kami juga sudah berkunjung ke SKK Migas untuk melihat potensi yang bisa kami gali," ujar Azi saat ditemui di Jakarta, Senin (17/2).
Meski begitu, Azi menilai eksekusi eksplorasi tergantung dari berapa lamanya hasil evaluasi dan kelengkapan data yang didapat oleh ExxonMobil. "Potensi di seluruh Indonesia, tergantung hasil evaluasi," ujarnya.
(Baca: Produksi Blok Cepu dalam 14 Tahun Setara POD, Jumlahnya 357 Juta Barel)
Dikonfirmasi secara terpisah, Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiratno menegaskan bahwa ExxonMobil belum merealisasikan rencana eksplorasi di wilayah terbuka. Biarpun begitu, sudah ada beberapa Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) yang memulai studi bersama (joint study) untuk mencari cadangan migas baru.
"Eksplorasi masih di bidang perencanaan, belum eksekusi. Baru ada beberapa joint study," ujar Julius kepada Katadata.co.id
Sejauh ini, SKK Migas mencatat ada penemuan cadangan gas yang signifikan di Wilayah Kerja Sakakemang, Provinsi Sumatera Selatan, pada awal tahun lalu. Penemuan tersebut merupakan hasil evaluasi dari sepuluh area potensial cadangan besar atau giant discovery.
Terdapat sembilan area potensial dengan cadangan besar lainnya yang berada di area Sumatera Utara, Sumatera Tengah, Tarakan Offshore, North East Java-Makassar Strait, Kutai Offshore, Buton Offshore, Northern Papua, Bird Body Papua, dan Warim Papua.
Selain itu, SKK MIgas mencatat ada 19 cekungan produksi yang memiliki 126 proven plays dengan potensi sumber daya “yet to find” sebesar 8,3 miliar setara barel minyak (boe). Dari hasil evaluasi, terdapat lima cekungan yang punya potensi besar dan signifikan (giant and significant discovery), yaitu Cekungan Sumatera Utara, Sumatera Selatan, North East Java, Kutai, dan Pre-Tertiary Passive Margin.
Dengan seluruh potensi tersebut, Indonesia berpeluang menemukan paling tidak dua lapangan raksasa alias giant fields dengan masing-masing sumber dayanya mencapai 770 juta boe.
(Baca: Ingin Buktikan Giant Discovery, SKK Migas Lengkapi Data di 10 Basin)