Kementerian ESDM Tunda Lelang WK Migas Karena Pandemi Corona
Pandemi corona membuat Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral atau ESDM menunda lelang wilayah kerja migas tahap pertama 2020. Padahal lelang tersebut rencananya digelar pada kuartal I tahun ini.
Pemerintah terpaksa menjadwalkan ulang persiapan lelang karena hampir semua pemangku kepentingan beraktifitas dari rumah atau Work From Home (WFH). Selain itu, pemerintah juga mengimbau masyarakat melaksanakan social distancing.
Faktor lainnya penundaan lelang WK migas yaitu penurunan harga minyak dunia. Pasalnya, penurunan harga minyak bisa menganggu kegiatan hulu migas.
Apalagi bisnis migas punya risiko tinggi sehingga perlu persiapan teknis dan finansial untuk meminimalisir kegagalan. "Pemerintah tidak ingin kegiatan ekplorasi dan eksploitasi berhenti di tengah jalan sehingga mengganggu investasi hulu migas Indonesia," ujar Kepala Biro Komunikasi Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian ESDM, Agung Pribadi, dalam siaran pers pada Rabu (8/4).
(Baca: SKK Migas Sebut Pengeboran Sumur Migas Tertunda Karena Pandemi Corona)
Kementerian ESDM pun memilih menyempurnakan persiapan lelang WK Migas tahun ini. Salah satu upayanya dengan membuat syarat dan kondisi (terms & conditions) yang dianggap menarik.
Pemerintah tengah mengkaji kebijakan terkait firm commitment, besaran signature bonus, juga skema kontrak. Pemerintah juga sedang mengkaji stimulus untuk mendorong dan meningkatkan investasi hulu migas terutama saat pandemi Covid-19.
Lebih lanjut Agung menyampaikan Direktorat Jenderal Migas mencatat 10 calon WK migas yang akan ditawarkan pada tahap I 2020. "Kami matangkan kebijakan yang terbaik sebagai upaya meningkatan minat badan usaha," kata dia.
(Baca: Harga Minyak Anjlok, SKK Migas Selektif Kembangkan Proyek Hulu Migas)