Gaet Wisatawan Tiongkok, Batik Air Buka Penerbangan Shenzhen-Batam
Maskapai Batik Air membuka penerbangan perdana Shenzen, Tiongkok ke Batam. Ekspansi rute internasional tersebut sejalan dengan strategi perseroan menggaet wisatawan yang ingin terbang ke Indonesia.
Pada penerbangan perdananya yang diresmikan kemarin, Sabtu (28/12), maskapai milik Lion Air Grup tersebut terbang dengan membawa 140 penumpang.
Rute terbaru ini nantinya akan melayani penerbangan tanpa henti (non-stop) dengan frekuensi tiga kali dalam sepekan di tahap awal.
"Penerbangan bernomor ID-7618 akan mengudara setiap Selasa, Kamis, Sabtu dari Bandar Udara Internasional Bao'an Shenzhen, Tiongkok menuju Bandar Udara Internasional Hang Nadim, Batam, Kepulauan Riau," ujar Chief Executive Officer (CEO) Batik Air, Capt. Achmad Luthfie dalam keterangan resmi, dilansir Minggu (29/12).
(Baca: Tambah Rute Internasional, Citilink Datangkan Pesawat Berbadan Lebar)
Sedangkan untuk layanan penerbangan dari Batam, Batik Air memiliki jadwal keberangkatan setiap Senin, Rabu dan Jumat.
Dalam menghubungkan kedua destinasi, Batik Air juga mengoperasikan salah satu armada terbaru, yaitu Airbus 320-200CEO. Pesawat ini berkapasitas 12 kursi kelas bisnis dan 144 kelas ekonomi yang dilengkapi inflight entertainment (audio video on demand) di tiap kursi.
Dengan rute baru ke Shenzhen, menjadikan kota ini sebagai lokasi keempat yang dilayani penerbangan Batik Air di Tiongkok setelah Guilin, Kunming dan Nanning.
Batik Air mengharapkan penerbangan menuju internasional akan terus dikembangkan. Perseroan juga optimis pasar terus tumbuh dan permintaan tinggi, sehingga frekuensi terbang dapat ditingkatkan.
Hal ini untuk mengakomodir kebutuhan perjalanan udara dari dalam negeri ke luar negeri serta mempermudah lalu lintas kunjungan wisatawan mancanegara, sebagaimana target yang dicanangkan pemerintah untuk menggaet 20 juta wisatawan asing.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Tiongkok sebagai salah satu negara asal wisatawan mancanegara (wisman) terbesar yang mengunjungi Indonesia setelah Malaysia dan Singapura.
Jumlah wisman tersebut mencapai 13,14% dari total kedatangan wisman yang mencapai 12,27 kunjungan dalam sembilan bulan pertama 2019.
Secara akumulasi, wisman asal Negeri Tirai Bambu tersebut sepanjang periode Januari-September 2019 menyusut 4,5% menjadi 1,61 juta kunjungan dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, seperti yang dilampirkan dalam databoks berikut.
Adapun alasan lain perusahaan memilih Batam sebagai rute penerbangan, yakni karena di Kepulauan Riau bersama pulau-pulau kecil lainnya bisa merupakan destinasi baru dengan beragam potensi.
Wilayah yang mayoritas perairan ini berada di jalur strategis, berbatasan langsung dengan selat Singapura dan selat Malaka serta menghadap Laut China Selatan menawarkan beragam objek mempesona seperti pantai, alam, religi, kuliner hingga wisata belanja.
(Baca: Mendarat Darurat di Halim, Garuda Izinkan Sebagian Penumpang Turun)
Sementara Shenzhen, merupakan kota industri yang juga menawarkan berbagai pilihan wisata, antara lain China Folk Culture Village, Dapeng Fortress sebuah komplek benteng pertahanan, Kuil Tien Hou, Nanao Bay kawasan perbukitan yang hijau, atau berkunjung ke Window of The World yang menampilkan tiruan bangunan ikon dari seluruh dunia.
Rute Shenzhen ke Batam memberikan alternatif tujuan baru setelah kota lain di tanah air. "Setelah para tamu selesai menjelajah Kepulauan Riau, melalui Bandar Udara Internasional Hang Nadim dapat melanjutkan penerbangan menuju berbagai destinasi terutama 10 Bali Baru dan 5 Super Prioritas, serta kota tujuan yang lain, bersama Batik Air dan anggota Lion Air Group lain," kata dia.
Hingga kini, Batik Air melayani lebih dari 45 destinasi domestik dan internasional, dengan frekuensi penerbangan lebih dari 350 perhari.
Batik Air mencatatkan rata-rata OTP 92.63% dengan armada yang dioperasikan terdiri dari 44 Airbus 320-200CEO, enam Boeing 737-900ER, delapan Boeing 737-800NG serta satu Airbus 330-300CEO.