Maskapai Rusia Aeroflot Batalkan Puluhan Penerbangan karena Sistem Diretas

Kamila Meilina
29 Juli 2025, 08:52
aeroflot, rusia, hacker
Flickr
Ilustrasi, pesawat milik Aeroflot.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Maskapai nasional Rusia, Aeroflot PJSC, membatalkan sekitar 50 penerbangan dan menunda sisanya pada Senin (28/7) akibat serangan siber terhadap sistem informasi perusahaan. Kelompok peretas bernama Silent Crow diduga menjadi penyebab di balik insiden tersebut. 

Dalam pernyataan melalui kanal Telegram resminya, Aeroflot menjelaskan bahwa gangguan pada sistem teknologi informasi alias TI internal menyebabkan pembatalan dan penundaan puluhan penerbangan dari dan menuju Bandara Sheremetyevo di Moskow.

Juru bicara Pemerintah Rusia atau Kremlin menyebut situasi ini mengkhawatirkan. Sedangkan kejaksaan Rusia membuka penyelidikan pidana atas akses tidak sah terhadap sistem Aeroflot.

Kelompok peretas yang menamakan diri Silent Crow, bersama dengan Belarusian Cyberpartisans, mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut. 

Dalam pernyataan bersama, mereka mengaku telah menjalankan operasi selama satu tahun yang berhasil merusak 7.000 server Aeroflot dan mengambil alih komputer milik karyawan, termasuk manajemen puncak.

“Kemuliaan bagi Ukraina! Hidup Belarus!” tulis Silent Crow dalam unggahan resminya, dikutip dari Reuters (28/7). Sementara itu, Belarusian Cyberpartisans menyebut serangan ini sebagai bagian dari dukungan terhadap Ukraina dalam melawan ‘penjajah.’

Aeroflot mengatakan bahwa dari total 260 penerbangan yang dijadwalkan hari itu, 54 dibatalkan dan puluhan lainnya mengalami penundaan. Layanan situs web, aplikasi, dan pusat panggilan maskapai dilaporkan tidak bisa diakses oleh penumpang.

Dampak dari insiden ini, terjadi disebut terasa di Bandara Internasional Sheremetyevo, Moskow. Antrean panjang dari para penumpang terlihat dan mereka diminta mengambil bagasi untuk meninggalkan terminal. 

Melansir Reuters, Aeroflot mengatakan bahwa penumpang yang terdampak dapat meminta pengembalian uang atau menjadwal ulang penerbangan setelah sistem kembali pulih. Maskapai juga tengah mengupayakan pemindahan sebagian penumpang ke maskapai lain.

Serangan ini disebut sebagai salah satu serangan siber paling merusak terhadap perusahaan Rusia dalam beberapa tahun terakhir karena luasnya gangguan dan profil Aeroflot sebagai maskapai negara.

Mantan pilot dan pakar penerbangan Andrei Litvinov menyebutnya sebagai bencana serius yang dapat berdampak jangka panjang.

Aeroflot, meski dibatasi oleh sanksi Barat, tetap menjadi salah satu dari 20 maskapai terbesar dunia berdasarkan jumlah penumpang. Tahun lalu, perusahaan ini mencatatkan 55,3 juta penumpang, menurut data di situs resminya

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Kamila Meilina

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...