Militer Israel Tahan Dua Staff WHO usai Serang Tempat Tinggal dan Gudang

Agustiyanti
22 Juli 2025, 08:34
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom, WHO, israel
ANTARA FOTO/Media Center G20 Indonesia/Aditya Pradana Putra/nym.
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom engatakan, militer Israel memasuki tempat tinggal para staff WHO, memaksa perempuan dan anak-anak untuk mengungsi dengan berjalan kaki menuju Al-Mawasi di tengah konflik yang sedang berlangsung.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO melaporkan serangan Israel terhadap tempat tinggal staff mereka di Gaza. Dua staff WHO beserta dua keluarganya kini tengah ditahan oleh militer Israel.

"Tempat tinggal staf di Deir al Balah, #Gaza, diserang tiga kali hari ini, begitu pula gudang utamanya," ujar Sekretaris Jenderal Tedros Adhanom Ghebreyesus melalui akun resminya di X, Senin (21/7). 

Ia mengatakan, militer Israel memasuki tempat tinggal para staff WHO, memaksa perempuan dan anak-anak untuk mengungsi dengan berjalan kaki menuju Al-Mawasi di tengah konflik yang sedang berlangsung. Menurut dia, staf pria dan anggota keluarga diborgol, ditelanjangi, diinterogasi di tempat, dan diperiksa dengan todongan senjata.

"Dua staf WHO dan dua anggota keluarga ditahan. Tiga orang kemudian dibebaskan, sementara satu staf masih ditahan," kata dia. 

Ghebreyesus mengatakan, 32 staf WHO dan anggota keluarganya akan dievakuasi ke kantor WHO segera setelah akses memungkinkan. WHO menuntut pembebasan segera staf yang ditahan dan perlindungan bagi seluruh stafnya.

Perintah evakuasi terbaru di Deir al Balah telah memengaruhi beberapa tempat WHO. Ini  menghambat kemampuan organisasi kesehatan ini untuk beroperasi di Gaza dan semakin memperburuk sistem kesehatan di wilayah tersebut.

Gudang utama WHO yang terletak di Deir al Balah berada dalam zona evakuasi, tetapi kini telah rusak akibat serangan yang menyebabkan ledakan dan kebakaran di dalamnya.

Ia mengatakan kemampuan WHO dalam memberikan dukungan yang memadai kepada rumah sakit, tim medis darurat, dan mitra kesehatan, yang sudah sangat kekurangan obat-obatan, bahan bakar, dan peralatan kini sangat terbatas. Ini terutama akibat gudang utama yang tidak berfungsi dan sebagian besar pasokan medis di Gaza yang menipis.

Ghebreyesus mendesak negara-negara anggota untuk membantu memastikan aliran pasokan medis yang berkelanjutan dan teratur ke Gaza. Ia juga menekankan pentingnya gencatan senjata segera.

"Gencatan senjata bukan hanya diperlukan, tetapi sudah terlambat," kata dia.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...