Pemimpin Tertinggi Iran: Kami Tak akan Tunduk pada Tekanan AS


Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menyatakan bahwa Iran akan membalas serangan Amerika Serikat dengan menyerang pangkalan militer AS di kawasan Timur Tengah, jika negaranya kembali diserang. Peringatan ini disampaikan dalam pidato publik pertamanya sejak tercapainya gencatan senjata antara Iran dan Israel.
Khamenei menyebut serangan Iran terhadap pangkalan militer AS terbesar di Qatar, sebagai bukti kekuatan Iran.
“Republik Islam menampar wajah Amerika, menyerang salah satu pangkalan penting Amerika di wilayah tersebut,” ujar Khamenei, dalam pidato yang direkam sebelumnya, dikutip dari Reuters, Jumat (27/6).
Khamenei menegaskan bahwa Iran tidak akan tunduk pada tekanan dari AS maupun Presiden Donald Trump. Ia menolak anggapan bahwa Washington akan bisa memaksa Iran untuk menyerah dalam konflik jangka panjang.
“Presiden Trump mengungkapkan bahwa Amerika tidak akan puas dengan apa pun selain penyerahan penuh dari Iran. Tapi hal seperti itu tidak akan pernah terjadi,” kata dia.
Ia juga menyatakan bahwa Iran memiliki kemampuan untuk menyerang pusat-pusat strategis AS kapan pun diperlukan. “Ini bukan insiden kecil. Jika Amerika menyerang lagi, hal ini bisa terulang,” ujarnya.
Khamenei menuduh bahwa AS masuk ke dalam konflik untuk menyelamatkan Israel, bukan karena kepentingan langsungnya. Menurutnya, Washington menjadi agresif setelah sistem pertahanan Israel ditembus oleh rudal Iran.
“AS langsung masuk ke dalam perang karena khawatir rezim Zionis akan hancur sepenuhnya tanpa bantuan mereka,” katanya. Ia juga menyebut bahwa serangan udara AS terhadap situs nuklir Iran tidak menghasilkan capaian strategis berarti.
Presiden Trump sebelumnya mengklaim bahwa serangan bom seberat 30.000 pon telah “menghapus” program nuklir Iran. Namun, laporan dari kalangan intelijen AS yang dikutip sejumlah sumber menyebutkan penilaian tersebut belum dapat dipastikan.
Di sisi lainnya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu juga mengklaim kemenangan setelah dimulainya gencatan senjata. Ia menyatakan bahwa Israel telah berhasil mencapai tujuannya untuk menghilangkan ancaman nuklir dan rudal balistik dari Iran.
Netanyahu kemudian mengunggah foto dirinya bersama Trump, dengan pesan: “Kami akan terus bekerja sama untuk mengalahkan musuh bersama kami.”