Fakta Terkait Serangan Iran ke Pangkalan Militer AS di Qatar

Anggi Mardiana
24 Juni 2025, 15:43
Serangan Iran ke Pangkalan Militer AS di Qatar
Freepik.com
Serangan Iran ke Pangkalan Militer AS di Qatar
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Serangan Iran ke pangkalan militer AS di Qatar merupakan bentuk pembalasan atas serangan AS terhadap tiga lokasi fasilitas nuklir di Iran. Pada Senin, 23 Juni 2025, Iran menyerang Pangkalan Udara Al Udeid, yang menjadi markas militer Amerika Serikat di Qatar. 

Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran mengonfirmasi peluncuran serangan rudal ke pangkalan tersebut dan memperingatkan agresi lebih lanjut akan dibalas dengan kekerasan. Iran menembakkan 19 rudal dalam dua gelombang serangan. Namun, sistem pertahanan udara Qatar berhasil mencegat 18 dari 19 rudal, dan satu rudal berhasil mengenai pangkalan, tanpa menimbulkan korban.

Pangkalan Udara Al Udeid, juga dikenal sebagai Bandara Abu Nakhlah, salah satu dari dua pangkalan militer utama di barat daya Doha, Qatar. Pangkalan ini menjadi markas bagi Angkatan Udara Emiri Qatar, Angkatan Udara AS (USAF), Angkatan Udara Kerajaan Inggris (RAF), serta pasukan asing lainnya.

Fakta Terkait Serangan Iran ke Pangkalan Militer As di Qatar

Serangan Iran ke Israel
Serangan Iran Pangkalan Militer AS di Qatar ( REUTERS/Mohamad Torokman)

Serangan Iran ke pangkalan militer AS di Qatar dikecam keras, dianggap sebagai pelanggaran terhadap kedaulatan nasional. Berikut beberapa fakta terkait serangan Iran pada pangkalan militer AS:

1. Pangkalan Militer As di Qatar Menjadi Target Serangan Balik 

Pada hari Senin, Kementerian Luar Negeri Qatar mengumumkan bahwa mereka menutup sementara wilayah udaranya sebagai langkah antisipasi atas kemungkinan serangan balasan dari Iran. “Pemerintah telah memutuskan untuk menghentikan sementara lalu lintas udara di atas wilayah Qatar sebagai bagian dari tindakan pencegahan yang diambil menyusul situasi regional yang berkembang,” demikian pernyataan resmi kementerian tersebut.

Keputusan ini diambil hanya beberapa jam setelah kedutaan besar Amerika Serikat dan Inggris memperingatkan warganya di Qatar untuk berlindung di tempat, imbauan tersebut sebagai bentuk kewaspadaan tinggi. Tak lama kemudian, Reuters mengutip pernyataan seorang diplomat Barat yang menyebut adanya ancaman nyata dari Iran terhadap Pangkalan Al Udeid sejak siang hari. 

Pada malam harinya, Menteri Pertahanan Qatar, sebagaimana diberitakan oleh Al Jazeera, menyampaikan bahwa sistem pertahanan udara Qatar berhasil menggagalkan serangan rudal yang ditujukan ke pangkalan tersebut.

2. Amerika Serikat Telah Mengambil Langkah Pencegahan

Amerika Serikat telah mengambil langkah pencegahan sebelum melancarkan serangan terhadap fasilitas nuklir Iran. Saat Presiden AS, Donald Trump, mempertimbangkan intervensi militer secara langsung dalam konflik Iran-Israel, kantor berita AFP melaporkan adanya pergerakan pesawat militer AS dari pangkalan udara Al Udeid. 

Pada 5 Juni 2025, hampir 40 unit pesawat, termasuk pesawat angkut Hercules C-130 dan pesawat pengintai, terlihat terparkir di landasan pangkalan, yang merupakan markas regional Komando Pusat Pentagon. Namun dalam citra yang diambil pada 19 Juni, hanya tersisa tiga pesawat di sana. 

Seorang pejabat AS yang dikutip oleh Reuters mengungkapkan bahwa pesawat-pesawat yang tidak berada di hanggar pelindung telah dipindahkan dari Al Udeid. Selain itu, kapal-kapal Angkatan Laut AS juga telah dipindahkan dari pelabuhan di Bahrain, lokasi Armada Kelima Angkatan Laut AS bermarkas.

3. Pangkalan Militer AS Berada di Tengah Padang Pasir

Mengutip laporan Al Jazeera, Qatar merupakan negara kaya gas yang terletak sekitar 190 kilometer di selatan Iran melintasi Teluk, menjadi lokasi pangkalan militer terbesar milik Amerika Serikat di kawasan, yaitu Pangkalan Al Udeid. Fasilitas seluas 24 hektar yang berdiri di padang pasir dekat Doha ini dibangun pada 1996 dan berfungsi sebagai markas utama Komando Pusat AS, yang mengatur operasi militer di wilayah luas mulai dari Mesir hingga Kazakhstan.

Pangkalan ini menjadi tempat bagi ribuan personel militer, termasuk sekitar 10.000 tentara dari Angkatan Udara Qatar, AS, Inggris, serta sejumlah pasukan asing lainnya. Menurut surat kabar The Hill yang berbasis di Washington, Al Udeid memiliki landasan pacu panjang yang memungkinkan mobilisasi pasukan secara cepat, menjadikannya aset strategis bagi kekuatan militer AS.

Respons Trump Terkait Serangan Rudal Iran ke Pangkalan Militer di Qatar

Menurut Trump, serangan bom AS terhadap fasilitas nuklir Iran, yang memicu balasan tersebut, justru merupakan langkah awal menuju perdamaian di kawasan Timur Tengah. Ia menggambarkan serangan rudal Iran sebagai tembakan salvo yang sengaja tidak menimbulkan korban jiwa.

“Iran secara resmi memberikan respons yang sangat lemah terhadap penghancuran fasilitas nuklir mereka. Hal ini sesuai dengan perkiraan dan telah ditanggapi dengan sangat efektif,” tulis Trump di platform Truth Social.

Ia juga berterima kasih kepada Iran karena memberi peringatan sebelumnya, sehingga tidak ada korban jiwa maupun luka-luka dalam serangan tersebut. Trump berharap perang yang dimulai oleh serangan Israel ke Iran dengan alasan menghancurkan fasilitas nuklir segera berakhir.

Serangan Israel ini kemudian memicu serangan balasan Iran ke Israel yang menyebabkan kerusakan di beberapa lokasi.

“Mungkin kini Iran bisa melanjutkan upaya menuju perdamaian dan keharmonisan di wilayah tersebut. Saya pun akan mendorong Israel untuk mengikuti langkah yang sama,” tambah Trump.

Serangan Iran ke Pangkalan Militer AS di Qatar menandai eskalasi ketegangan  di  Timur Tengah. Aksi ini tidak hanya memperburuk hubungan antara kedua negara, tetapi juga meningkatkan risiko konflik militer yang lebih luas. 

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Editor: Safrezi

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...