Iran Beri Peringatan jika Amerika Bantu Israel

Desy Setyowati
20 Juni 2025, 08:08
trump, iran, israel,
REUTERS/Brian Snyder
Presiden AS Donald Trump mendengarkan Emir Qatar Tamim bin Hamad Al Thani (tidak terlihat) berpidato dalam jamuan makan malam kenegaraan di Istana Lusail di Lusail, Qatar, 14 Mei 2025.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Iran memberikan peringatan jika Presiden Amerika Donald Trump memutuskan untuk membantu Israel. Trump akan mengambil keputusan dalam dua minggu.

“Keterlibatan Amerika dalam serangan Israel akan menyebabkan neraka bagi seluruh kawasan,” kata Wakil Menteri Luar Negeri Iran Saeed Khatibzadeh dikutip dari BBC, Jumat (20/6).

“Ini bukan perang Amerika. Jika Presiden AS Donald Trump benar-benar terlibat, ia akan selalu dikenang sebagai presiden yang memasuki perang yang tidak seharusnya diikuti,” Saeed menambahkan.

Ia mengatakan keterlibatan Amerika akan mengubah konflik menjadi ‘rawa’, melanjutkan agresi, dan menunda berakhirnya ‘kekejaman brutal’.

“Diplomasi adalah pilihan pertama, tetapi selama pemboman terus berlanjut, kami tidak dapat memulai negosiasi apa pun,” kata dia.

Ia berulang kali menyebut serangan Iran terhadap Israel sebagai pembelaan diri berdasarkan Pasal 51 Piagam PBB. “Kami sedang diplomasi ketika Israel (pertama kali) menyerang situs nuklir Iran, menewaskan beberapa jenderal tinggi dan ilmuwan nuklir pada Jumat, 13 Juni,” ujar dia.

Hal itu ia sampaikan setelah Gedung Putih mengatakan Trump akan memutuskan apakah AS akan terlibat langsung dalam konflik Israel – Iran dalam dua minggu ke depan.

"Berdasarkan fakta bahwa ada peluang besar terjadinya negosiasi dengan Iran dalam waktu dekat, saya akan membuat keputusan apakah akan pergi atau tidak dalam dua minggu ke depan,” kata Sekretaris Pers Gedung Putih Karoline Leavitt menyampaikan pesan langsung dari Trump.

Ia menyampaikan bahwa prioritas utama Amerika yakni memastikan Iran tidak berhasil membangun senjata nuklir.

Sebelumnya Trump mengatakan dia belum memutuskan untuk bergabung dalam konflik Israel - Iran. “Saya mungkin melakukannya. Saya mungkin tidak melakukannya," katanya kepada wartawan pada Rabu (18/6).

Ia bersikukuh meyakini Iran sedikit lagi berhasil membangun senjata nuklir, meskipun intelijen Amerika, termasuk beberapa Direktur Intelijen Nasional Tulsi Gabbard di Kongres awal tahun ini, menyampaikan Iran tidak berencana melakukan hal itu.

Mitra BBC di AS, CBS, melaporkan bahwa Trump telah menyetujui rencana untuk menyerang Iran, tetapi belum membuat keputusan akhir apakah akan meneruskannya. “Presiden AS menunda rencananya apabila Iran setuju menghentikan program nuklir,” kata sumber intelijen.

Trump dilaporkan sedang mempertimbangkan serangan terhadap situs nuklir Iran Fordo, fasilitas pengayaan uranium bawah tanah. Iran bersikeras Fordo digunakan untuk kepentingan masyarakat. Lokasi situs tersebut, yang tersembunyi di lereng gunung, membuatnya jauh dari jangkauan persenjataan Israel.

Sementara itu, Amerika disebut-sebut memiliki bom yang mungkin cukup besar untuk menghancurkan Fordo milik Iran.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...