Bill Gates akan Sumbangkan Seluruh Hartanya dalam 20 Tahun ke Depan

Hari Widowati
9 Mei 2025, 10:22
Bill Gates, Gates Foundation
ANTARA/HO-Biro Pers Sekretariat Presiden
Presiden Prabowo dan Bill Gates
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Ketika Bill dan Melinda French Gates mendirikan Gates Foundation pada tahun 2000, mereka merencanakan agar organisasi ini dapat melanjutkan pekerjaannya, selama beberapa dekade setelah mereka meninggal. Namun, baru-baru ini Bill Gates mengatakan ia tidak ingin menunggu selama itu untuk menyumbangkan sebagian besar kekayaannya.

Kamis (8/5), Gates mengumumkan ia berencana untuk mendistribusikan hampir seluruh kekayaannya - sekitar US$ 200 miliar (Rp 3.310 triliun, kurs Rp 16.550 per US$) - dalam 20 tahun ke depan. Gates juga berencana menutup yayasannya sebelum 31 Desember 2045.

Pengumuman ini muncul ketika pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berupaya memangkas dana untuk kesehatan, bantuan luar negeri, dan program-program bantuan publik lainnya. Kebijakan pemerintah AS itu menimbulkan kekhawatiran akan terhentinya kemajuan penelitian dan proyek-proyek penting lainnya.

Gates ingin mempercepat kerja yayasan ini dalam inisiatif kesehatan dan kesetaraan global dan berharap langkah ini akan menjadi contoh bagi para miliarder lainnya. Hal itu ia tuliskan di blognya www.gatesnotes.com.

Ikrar ini dibangun di atas rekam jejak Gates dalam mempromosikan filantropi. Gates, bersama dengan mantan istrinya, French Gates dan Warren Buffett, meluncurkan Giving Pledge pada 2010 untuk mendorong orang-orang kaya untuk menyumbangkan sebagian besar kekayaan mereka untuk kegiatan amal. Saat ini sudah ada lebih dari 240 penandatangan Giving Pledge.

“Orang-orang akan mengatakan banyak hal tentang saya ketika saya meninggal, tetapi saya bertekad tidak akan menjadi orang kaya ketika meninggal dunia,” tulis Gates, yang akan berusia 70 tahun pada akhir tahun ini, seperti dikutip CNN.

“Terlalu banyak masalah mendesak yang harus saya selesaikan sehingga saya harus menahan sumber daya yang dapat digunakan untuk membantu orang lain.”

Gates Foundation Sumbangkan Lebih dari US$ 100 Miliar

Gates Foundation, salah satu lembaga filantropi terbesar di dunia, telah menyumbangkan lebih dari US$ 100 miliar (Rp 1.650 triliun) sejak pendiriannya. Pendanaan ini antara lain untuk mengembangkan vaksin baru, alat diagnostik, dan mekanisme pemberian pengobatan untuk memerangi penyakit di seluruh dunia.

Gates telah meningkatkan kecepatan sumbangannya dalam beberapa tahun terakhir, terutama setelah pandemi. Namun, pengumuman pada hari Kamis (8/5) tersebut menandai percepatan dramatis dalam mobilisasi kekayaannya. Gates Foundation menyebutnya sebagai “komitmen filantropi terbesar dalam sejarah modern.”

Selama 20 tahun ke depan, Gates Foundation akan berfokus pada tiga tujuan utama: mengakhiri kematian ibu dan bayi yang dapat dicegah, memberantas penyakit menular yang mematikan, dan mengentaskan ratusan juta orang di seluruh dunia dari kemiskinan.

Dalam pengumumannya, yayasan ini menyuarakan keprihatinan tentang apa yang digambarkan sebagai tren kesehatan global yang stagnan. Dalam sebuah wawancara dengan Financial Times, yang diterbitkan pada Kamis (8/5), Gates menuduh Elon Musk “membunuh anak-anak termiskin di dunia” karena pekerjaannya di Departemen Efisiensi Pemerintah yang memangkas program-program bantuan internasional AS.

Dalam sebuah acara di New York untuk mengumumkan komitmen tersebut, Gates mengatakan, ia telah bertemu dengan Trump pada Februari lalu untuk menyampaikan keprihatinannya. Gates memberikan perhatian khusus terhadap pemotongan dana USAID.

Dalam acara yang dihadiri oleh miliarder Mike Bloomberg, penyanyi Jon Batiste, dan mitra filantropi lainnya, CEO Gates Foundation, Mark Suzman, mengatakan dunia sedang berada dalam momen di mana mereka menghadapi tantangan politik dan ekonomi terberat terhadap agenda sejak lembaga filantropi itu didirikan. "Banyak kemajuan luar biasa yang telah kami capai terancam,” kata Suzman.

Namun, dalam unggahan di blognya, Gates menyatakan optimismenya bahwa kemajuan dalam kecerdasan buatan, yang dikombinasikan dengan donasi yang diberikannya, dapat meningkatkan tingkat kemajuan.

Kekayaan bersih Gates saat ini adalah US$ 108 miliar (Rp 1.787 triliun). Indeks Miliarder Bloomberg menempatkannya sebagai orang terkaya kelima di dunia.

Dia mengatakan kekayaan bersihnya akan turun 99% pada tahun 2045. Dana sebesar US$ 200 miliar (Rp 3.310 triliun) yang ia harapkan untuk disumbangkan melalui yayasan selama 20 tahun ke depan akan berasal dari dana abadi sebesar US$ 77 miliar (Rp 1.274 triliun) dan kekayaan pribadinya.

Melinda French Gates keluar dari Gates Foundation tahun lalu setelah perceraian pasangan ini yang menjadi sorotan publik pada tahun 2021. Pada 2022, Melinda mengatakan dia tidak akan memberikan sebagian besar kekayaannya melalui Gates Foundation.

Pengumuman ini muncul beberapa minggu setelah Microsoft menandai 50 tahun sejak didirikan oleh Gates. Nilai perusahaan teknologi ini mencapai lebih dari US$ 3 triliun.

“Rasanya tepat jika saya merayakan tonggak sejarah ini dengan berkomitmen untuk memberikan sumber daya yang saya peroleh melalui perusahaan,” tulis Gates.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...