Serangan India Tewaskan 31 Jiwa, Pakistan Berjanji Bakal Membalas

Hari Widowati
8 Mei 2025, 08:13
India, Pakistan, Konflik India-Pakistan
Screenshot Youtube Channel 4 News
Sebuah bangunan di Pakistan rusak setelah terkena serangan rudal India, Rabu (7/5).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

India menyerang Pakistan dan Kashmir Pakistan dengan rudal, pada Rabu (7/5). Pakistan menyebut sedikitnya 31 orang tewas akibat serangan India dan berjanji untuk membalas.

Pakistan menyatakan telah menembak jatuh lima pesawat India dalam bentrokan terburuk dalam lebih dari dua dekade antara kedua negara tetangga bersenjata nuklir tersebut.

India mengatakan kepada lebih dari selusin utusan asing di New Delhi, "Jika Pakistan merespons, India akan merespons." Pernyataan India ini memicu kekhawatiran akan konflik militer yang lebih besar di salah satu wilayah titik nyala nuklir terpadat dan paling berbahaya di dunia.

Eskalasi ini terjadi pada saat yang genting bagi perekonomian Pakistan yang bernilai US$ 350 miliar (Rp 5.782 triliun), keluar dari krisis ekonomi. Pemerintah Pakistan berusaha memperkuat keuangan dan membuat kemajuan dalam program pinjaman Dana Moneter Internasional (IMF) senilai US$ 7 miliar (Rp 115,6 triliun) tahun 2024.

India menyerang sembilan lokasi "infrastruktur teroris," beberapa di antaranya terkait dengan serangan oleh militan Islam yang menewaskan 25 wisatawan Hindu dan satu warga lokal di Kashmir India bulan lalu.

Juru bicara militer Pakistan mengatakan sedikitnya 31 warga sipilnya tewas dan 46 lainnya luka-luka. Mereka menyebut bahwa India "telah menyulut api neraka di wilayah tersebut." Ini termasuk kematian akibat serangan dan penembakan di perbatasan.

Islamabad berjanji untuk membalas pada waktu, tempat, dan cara yang dipilihnya untuk membalas hilangnya nyawa warga Pakistan yang tidak bersalah dan pelanggaran terhadap kedaulatannya. Pakistan menolak tuduhan India bahwa terdapat kamp-kamp teroris di wilayahnya.

"Atas kesalahan besar yang dilakukan India tadi malam, mereka sekarang harus membayar harganya," kata Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif dalam pidato yang disiarkan PTV, seperti dikutip Reuters.

"Mungkin mereka berpikir bahwa kita akan mundur, tetapi mereka lupa bahwa... ini adalah bangsa yang pemberani."

Pakistan Hanya akan Menyerang Target Militer India

Menteri Pertahanan Pakistan Khawaja Muhammad Asif mengatakan kepada Geo News bahwa Islamabad hanya akan menyerang target militer India dan bukan warga sipil, sebagai pembalasan.

Punjab, provinsi terpadat di Pakistan, termasuk salah satu wilayah yang diserang India.

"Target yang telah kami tetapkan dihancurkan dengan tepat sesuai dengan strategi yang direncanakan dengan baik. Kami telah menunjukkan kepekaan dengan memastikan tidak ada penduduk sipil yang terkena dampak sedikit pun," kata Menteri Pertahanan India Rajnath Singh.

Islamabad mengatakan tidak satu pun dari enam lokasi yang ditargetkan di Pakistan adalah kamp militan. Juru bicara militer Pakistan mengatakan, 57 pesawat komersial berada di udara di atas Pakistan ketika India menyerang. Ini berarti India membahayakan ribuan nyawa, termasuk maskapai penerbangan dari Arab Saudi, Qatar, UEA, Thailand, Korea Selatan, dan Cina.

Di Muzaffarabad, ibu kota Kashmir Pakistan, serangan India telah merusak parah sebuah masjid-seminari di jantung kota. Lima rudal menewaskan tiga orang di bangunan dua lantai itu.

Wartawan Reuters melihat atap dan dinding bangunan beton hancur akibat dampak serangan dan barang-barang rumah tangga berserakan di lantai pertama. Sumber India mengatakan masjid itu sebenarnya adalah "kamp teroris". Namun, pernyataan ini dibantah oleh Pakistan. Pakistan mengatakan semua target adalah warga sipil.

India yang mayoritas Hindu dan Pakistan yang mayoritas Islam telah bertempur dalam dua dari tiga perang mereka sejak kemerdekaan pada tahun 1947 atas wilayah Kashmir yang mayoritas Muslim. Saat ini Kashmir terbagi menjadi dua wilayah yang dikendalikan oleh India dan Pakistan.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...